by

Walkout Jika Ceramah Provokatif

Saya pun berdiri, balik kiri dan melangkah melintasi shaf-shaf jamaah di teras. Gus Ulil yang duduk satu atau dua shaf di belakang saya memandang memberi isyarat bertanya “mau ke mana?”

Saya jawab dengan menunjuk ke arah luar masjid dan menggerakkan bibir, “balik hotel.” Dia mengangguk dan tetap duduk di shafnya.

Saat bertemu di ruang makan siang di hotel, Gus Ulil bertanya pada saya: “sampeyan ke mana tadi, kok pergi duluan?”

“Balik hotel, Gus. Gak suka saya dengan khutbahnya yang menebar kebencian SARA tadi.”

“Terus gak jumatan?”

“Saya kan musafir, dhuhur saja boleh.”

Gus Ulil pun tertawa ngakak. “Tapi sampeyan tahu nggak, siapa tadi yang khutbah itu?”

“Gak tahu, kan tadi mimbarnya gak kelihatan dari teras.”

“Itu tadi khatibnya Rizieq Shihab. Saya kenal suaranya.”

“Walahhh… patessan isinya keras begitu, seperti sengaja menantang sekitar.”

“Lha iya, makanya saya tidak pergi tadi. Saya mau dengerin, kalau sampai khutbahnya nyenggol-nyenggol Gus Dur, saya akan interupsi.”

Wah mantap… Nyali saya belum sampai segitu, Gus. Nyali saya baru sampai meninggalkan khutbah ora mutu.

Sumber : Status Facebook Abdul Gaffar Karim dengan judul Jumatan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed