Terbelenggu JANJI KAMPANYE untuk TIDAK MENGGUSUR, gubernur hanya memerintahkan tanggul diperkuat. Tanggul pun jebol kedua kalinya hanya dalam rentang 2 minggu. Lalu sebulan kemudian. Sampe 4x
Peringatan dari banjir Jatipadang tidak membuat gubernur baru Jakarta memfokuskan segala upaya pemprov untuk antisipasi banjir besar dan siklus 5 taunan
Awal tahun 2018, sepanjang Rasuna Said-Dukuh Atas yang hampir 4 tahun sudah bebas banjir, tergenang hebat. Beserta beberapa wilayah. Akibat hujan lokal yang amat deras dan kiriman dari Bogor
Tak heran..
Saat 2 hari ini banjir lebih dahsyat, gubernur belum memberikan pernyataan visinya tentang pengurangan wilayah banjir. Kehadirannya di lapangan tentu HARUS. Tapi saat ditanya tentang relokasi atau “geser rumah” seperti istilahnya ttg relokasi, gubernur mengelak.
Mungkin..
Penataan 400an PKL (yang nampaknya sebagian salah sasaran) Tenabang, OKE OCE dan pembelaan terhadap per-becak-an lebih penting daripada penanggulangan banjir dan macet
Lihatlah protes keras kepolisian dan ahli tata kota trhadap penutupan jalan Jatibaru. Salah satu jalan vital di Jakarta.
Visi tentang lanjutan pembangunan sapra transportasi massal juga TIDAK TERLIHAT sama sekali dalam 110 hari ini
Dan itu menyedihkan
Pemimpin yang miskin dan keliru skala prioritas.
Tak heran, Presiden Jokowi memecatnya sebagai menteri
Sumber : Status Facebook Damar Wicaksono
Comment