by

Utang Pemerintah Nggak Karuan, Dengkulmu!

 

Semula saya beranggapan sakbahagianya dia ajalah. Malas saya debat saya orang yg gak level. Tapi lama kelamaan karena dia bolak balik “menyalak” soal itu-itu lagi, saya pikir saya perlu bikin status buat mengimbangi. Khususnya soal utang pemerintah, memang benar bahwa memiliki utang. Namun utang Indonesia itu merupakan utang yang produktif, dan jumlahnya tidak tergolong besar, bila dilihat debt to Gross Domestic Product (GDP), rasio Indonesia hanya 27%.

Rasio utang Indonesia saat ini bila dibagi 260 juta penduduk Indonesia, maka setiap orang memiliki tanggungan utang 997 dolar AS atau setara Rp 13 juta. Namun negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat beban utang setiap warganya jauh lebih tinggi. Di AS setiap kepala menanggung utang 62.000 dolar AS. Sedangkan kalau di Jepang sebesar 85.000 dolar AS per kepala. Kondisi utang Indonesia masih bisa terbantu dengan banyaknya jumlah penduduk usia produktif. Sementara di Jepang, rata-rata penduduknya berusia tua atau di atas 40 sampai 60 tahun. Sehingga, harapan melunasi utang Indonesia lebih tinggi ke depannya seiring digenjotnya ekonomi oleh pemerintah.

Ohh yaa…  pada masa pemerinthn Presiden Jokowi meningkat ratio-nya. Namun semua utang pada APBN 2017 merupakan utang yang sehat. Catat ya, utang itu produktif dan sehat. Kenapa? Karena untuk membiayai anggaran terbesar di tahun 2017 yaitu membangun infrastuktur. Pembangunan infrastruktur ini sangat penting dan vital, dan pembangunannya dilakukan di seluruh Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Pembangunan infrastruktur harus dilakukan karena selama ini lumayan diabaikan oleh pemerintah sebelum-sebelumnya. Pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, terminal, bandara itu untuk mempermudah akses antar daerah, dan juga menjangkau daerah-daerah yang tadinya nyaris tak terjangkau. Ingat juga bahwa tekanan dalam pembangunan yang dilakukan pemerintah Presiden Jokowi adalah pemerataan. Pembangunan di semua daerah, bukan hanya Jawa dan ibukota-ibukota Provinsi saja.

Tidak heran APBN untuk pembangunan infrastruktur menjadi yang terbesar dari tahun-tahun sebelumnya, karena Presiden Jokowi ingin semua daerah merasakan pembangunan. Warga negara Indonesia ada dari Sabang sampai Merauke. Banyak di antaranya belum pernah merasakan nikmatnya pembangunan, belum pernah merasakan nikmatnya jalan aspal, belum pernah merasakan terangnya lampu listrik, dan baru merasakan saat pemerintahan Presiden Jokowi!

Anda juga bisa melihat visualisasi di “The Snowball of Debt” di atas dan membaca beritanya di marketwatch.com. “The Snowball of Debt” menjelaskan bahwa semakin banyak hutang dari tiap masyarakat di sebuah negara, maka negara tersebut akan makin ke tengah. Negara terlihat makin besar jika hutang per kapita untuk membayar hutang negaranya semakin tinggi. Sekarang lihat di mana Indonesia. Ada di pinggir yang saya lingkari warna merah, terlihat kecil mungil dan berwarna hijau. Artinya apa? Artinya utang pemerintah sangat aman, dan bahkan jauh lebih aman dibanding utang negara-negara maju yang sering dibanggakan grup sebelah.

Soal utang ini teman saya menyebut utang pemerintah Jokowi nggak karuan. Dan komen saya singkat saja: nggak karuan dengkulmu ambyar!

Well… Setelah melihat apa gunanya pemerintah berutang dan setelah dibandingkan dengan utang negara lain, saya nggak yakin juga teman saya akan berhenti menyalak. Jangankan soal utang. Soal kancing jas Presiden dan kaus kaki aja bisa bikin dia berstatus heboh seperti terjadi gempa bumi.

 

Asudahlah…

 (Sumber: Facebook Niken Satyawati)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed