by

Usaha Kebangkitan Orde Baru dan Segala Bentuk Fasisme Hanya Menginjak Martabat & Kedaulatan Rakyat Indonesia

Pada era reformasi pada tahun 2003 saya sempat pergi ke vietnam dan berteman dengan seorang warga vietnam saya sempat mengelilingi Kota Ho Chi Minh , Saya tak menjumpai satupun gambar yang diceritakan oleh Dosen P4 yang memberikan gambaran tentang nyamuk Itu.
Di Vietnam, keberlangsungan hidup masyarakat beragama berjalan harmons.
Tidak sulit menemukan makanan Halal di Ho Chi Minh City. Restoran B B – Bn B Nam B hanya menjual Pho daging sapi .
Di kota besar seperti Ho Chi Minh City, Gereja-gereja Katolik berdiri indah dan megah, menjadi landmark bagi kota ini. Masjid dan makanan halal atau yang berbahan dasar daging sapi tersedia banyak di pusat kota.
Sayapun menanyakan kepada teman Vietnam saya mengenai cerita Dosen saya , dia hanya tertawa dan bercerita bahwa kehidupan beragama divietnam sejak dulu harmonis dan disetiap sekolahpun menyediakan guru Agama yang dapat diikuti oleh kepercayaan masing-masing warga. Hmmm sungguh kebohongan yang sangat masif ditanamkannya kebencian mengenai Komunisme di Indonesia. terutama dengan slogan bahwa komunis Itu anti Agama.
Fasisme memang membutuhkan musuh imajiner , seperti komunis atau PKI sehingga masyarakat diberi ketakutan jika faham Itu akan terjadi di Indonesia dan harus dilawan sehingga pemerintah bisa mengendalikan pemerintahan atas nama stabilitas Nasional dan mudah menuduh musuh-musuh politik atau kebebasan berpendapat sebagai seorang komunis dan harus dihukum bahkan disingkirkan, bukankah hal tersebut masih terjadi hingga Hari ini?
Begitu pula Fasisme berdasarkan agama akan mudah menghadirkan musuh imajiner bahkan lebih daahsyat , misalnya dengan memuliakan seseorang yang dianggap zuriat nabi atau Habaib (padahal Habaib di Indonesia banyak tapi Itu pikiran orang yang waras bagaimana dengan yang sudah dicuci otak atau mualaf? ) , Menganggap semua yang tidak sependapat sebagai musuh hingga mengulamakan kriminal yang paradox sehingga mengancam bila ada yang manghadapi masalah Hukum berteriak mengkriminalisasi Ulama.
Hmmm lebih banyak variasi untuk menumbuhkan musuh dan bayangan imajiner hingga Akherat , Surga dan nerakapun bisa dibawa-bawa yang tujuannya Tak lain membuat Negara terganggu kemudian mengambil alih kekuasaan atau mengendalikan masyarakat agar tunduk pada Fasisme.
Fasisme Islam adalah merupakan platform Baru bagi rezim Suharto, kemudian bagaimana ceritanya?
Pada tahun 1990 an situasi politik usai Perang Dingin sudah usai, Uni Soviet sudah bubar, dan Republik Rakyat Cina terlihat mulai lebih moderat ketimbang menampakkan diri sebagai negara komunis berhaluan keras.
Sehingga platform politik Orde Baru yang sebelumnya melandaskan diri pada anti-komunisme pun berganti narasi. Hal inipun dikarenakan Amerika Serikat Sudah tidak punya rivalitas dengan Uni Soviet yang sudah bubar. Soeharto menganggap bahwa saat Itu Indonesia Sudah bisa melepaskan cengkraman dari Amerika Serikat.
Salah satu indikasinya adalah dipulihkannya hubungan diplomatik dengan Cina pada 1990. Pemulihan ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MOU) oleh kedua Menteri Luar Negeri, Ali Alatas dan Qian Qichen, di Jakarta pada 8 Agustus 1990.
Kedua kepala negara, Soeharto dan Li Peng, menyaksikan langsung peristiwa bersejarah itu. Memasuki dekade 1990an, Soeharto menilai Islam bisa menjadi basis politik yang lebih kuat atau alat untuk menumbuhkan Fasisme Baru di Indonesia di masa-masa mendatang karena slogan anti komunis sudah tidak laku lagi bahkan beberapa Negara menjadi bubar seperti Uni Soviet, Chekoslowakia dan Yugoslavia mereka justru menentang Fasisme dan era teknologi informasi dan keterbukaan mulai memasuki dunia, Inilah yang membuatnya berubah arah menjadi lebih ramah pada Islam. Dengan berubahnya platfom tersebut tentulah muncul berbagai konsekuensi .
Bubarnya Komunisme didunia sebenarnya mendorong juga bubarnya Fasisme dimana Indonesia sebagai negara fasis dibawah kepemimpinan Soeharto yang membawa slogan anti komunis merubah slogan menjadi fasis islam , karena Fasisme membutuhkan platform dan musuh imajiner agar rakyat takut kemudian ketakutan masyarakat tersebut menjadi alat doktrin pemerintah untuk menakut-nakuti masyarakat sehingga hak masyarakat bisa dikuasai tanpa perlawanan walaupun dengan pembodohan dan menciptakan ketakutan.
Ada benang merah antara Soeharto dan Amien Rais Kenapa disini saya memunculkan Amien Rais ?
Amien Rais adalah ahli dalam politik Identitas terutama dalam memecah belah konsituen berbasis Massa islam , bahkan terbukti sampai Sekarang dia masih menjalankan politik Identitas tersebut, terbukti dengan kembali membangkitkan isyu komunis.
Pada Desember tahun 1990 Soeharto atas saran Amien Rais dan BJ Habibie menyetujui didirikannya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Kemudian ia memperbolehkan jilbab dipakai. Setahun setelah merestui ICMI, Soeharto bahkan naik haji bersama keluarganya. Namanya pun menjadi Haji Muhammad Soeharto.
Bahkan pada muktamar Muhammadiyah ke 43 di Banda Aceh yang menunjuk Amien Rais sebagai ketua Umum , Soeharto mengatakan. :
“Saya ini bibit Muhammadiyah yang ditanam di bumi Indonesia; dan alhamdulillah memperoleh kepercayaan masyarakat Indonesia untuk memimpin pembangunan nasional. Saat Itu merupakan kejutan luar biasa dan sempat menjadi bahan guyonan masyarakat walaupun tak berani secara blak-blakan sehingga muncul istilah Soeharto Tomat (pura -pura Tobat sebentar kumat lagi?) dikalangan anak muda pada saat Itu.
Soeharto mengatakan :
Semoga apa yang saya lakukan ini tidak mengecewakan warga Muhammadiyah,” kata Soeharto dalam pembukaan Muktamar Muhamadiyah di Banda Aceh pada 1995, seperti dikutip Media Indonesia (09/07/1995).
Jadi sebenarnya Saya tidak terlalu heran dengan kedekatan Amien Rais dan Cendana karena Ketua Ormas Besar seperti Muhammadiyah saat Itu harus benar-benar melalui screening Soeharto berbeda dengan GusDur yang melakukan manuver ketika muktamar NU di Cipasung dan Pemerintah Tetap tak bisa mempengaruhi NU.
Dari ICMI dan Muhammadiyah yang sudah direformasi inilah islam Garis keras bentukan Orde Baru mulai memasuki selnya, seperti Dien Samsudin seorang politisi asal Golkar dan para petinggi PKS bentukan Soeripto dan Hilmi Aminudin putra Dani Muhammad Hasan seorang tokoh DI / TII yang direkrut Ali Murtopo untuk menumpas PKI .
Kenapa Soeharto atau rezim Orde Baru merekrut islam Garis keras, karena massa dari kelompok ini tak punya platfom islam yang jelas dan tak perlu pemahaman keilmuan yang mendalam cukup dengan slogan anti islam mereka sudah mau melakukan apa saja , terbukti kan dengan penyembahan Baliho? dan ini akan lebih mudah menumbuhkan Fasisme dengan kata lain mudah dibohongi oleh dalil-dalil karena platform Islam fasis adalah ketaatan kepada Pemimpin dan dimulai ketika menciptakan kuda perang melalui liqo-liqo serta FPI yang mempunyai Pasukan para militer yang pada awalnya dibentuk ordw Baru dan militer untuk melawan mahasiswa dan kaum Nasionalis.
Setelah Soeharto lengser karena tekanan perekonomian yang tinggi da gagal bayar hutang kepada World Bank dan IMF.
Setelah Itu Islam Garis keras tumbuh subur apalagi Setelah SBY menjadi Presiden dan JK menjadi wakilnya karena tujuan mereka adalah mengembalikan Fasisme di Indonesia walaupun negara demokrasi tapi kekuatan Parlemen dan TNI/ Polri bisa mereka kuasai inilah yang dinamakan ” The Shadow Power Behind Big Game Screen “. Terbukti setiap penggantian Presiden pengatur pemerintahan itu-itu saja dan selalu ada kompromi politik hingga hari ini dan terbukti mulai terkuak era Jokowi Presiden yang kelihatannya lemah tapi mampu mengobrak abrik kekuatan Itu. Dengan mengembalikan TNI/POLRI sebagai penjaga kedaulatan rakyat dan negara.
Oleh karenanya mari Kita dukung Pemerintah mengikis habis Fasisme dengan mengembalikan kedaulatan ditangan rakyat karena setiap usaha kebangkitan Orde Baru dan fasisme hanya akan menginjak-injak hak rakyat dan kedaulatan rakyat Indonesia.
Salam Kedaulatan Rakyat,
Sumber : Status Facebook Tito Gatsu.
 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed