by

Umat Harus Jaga Citra Agamanya

Apakah pernah umat Islam di sini memikirkan penghematan air wudhu? tagihan listrik mesjid? Mungkin jarang, walaupun ada yang begitu. Kita mungkin lebih enteng memakai air di mesjid toh tarif rumah ibadah nggak semahal tarif bisnis atau rumah. Apakah kita berpikir untuk menghemat penggunaan listrik di mesjid? Mungkin jarang, kan nanti bisa dibayar dari infaq umat. Tapi ingat uang infaq dan sodaqoh harus dipertanggungjawabkan secara benar. Kita harus transparan dan akuntabel.

Berapa uang yang dikumpulkan harus jelas, dipakai untuk apa harus bisa dijellaskan manfaatnya. Budaya transparan dan akuntabel harus dimulai dari tempat ibadah. Jika di tempat ibadah saja sulit melaporkan penggunaan dana umat secara transparan dan akuntabel, apalagi di lembaga lain.
Kepengurusan rumah ibadah adalah cermin bagaimana manajemen di kantor lain. Jika masih ada rebutan jabatan takmir mesjid, pengelolaan dana yang kurang transparan, maka pasti di kantor lain juga bagitu.
Campur tangan negara terhadap urusan agama warga sebenarnya membuat kita malu. Sampai setua ini usia negara kita, umat beragama belum dewasa sehingga masih harus diurusi pemerintah. Kapan umat beragama bisa mandiri mengurus dirinya sendiri? Pernahkah anda berpikir jika seandainya haji itu diurus oleh swasta, mungkin layanan bisa lebih baik, lebih murah?

Jika ada usulan kemenag atau departemen agama dibubarkan , jangan emosi dulu. Kita biasakan dulu mencerna sebuah ide dengan hati-hati dan sabar. Jangan langsung memberi label.Bukan orang yang usul itu anti agama. Bukan yang usul itu pingin agama dihilangkan dari negara kita. Justru mereka yang usul itu menghormati para pemeluk agama. Mereka beranggapan kita sudah dewasa, sudah tahu baik buruk, tidak perlu diurus lagi seperti anak bayi atau TK yang belum bisa apa-apa. Umat beragama justru ditinggikan maqomnya.

Jika iya, anggaran negara untuk kemenag yang besarnya ratusan trilyun justru bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisa untuk membangun pendidikan dan kesehatan. Para tokoh agama dan umatnya bisa swadaya mengelola dana masyarakat untuk memfasilitasi ibadah umat beragama. 
Apakah kita mau disusui terus atau sudah ingin mandiri?

Sumber : Status Facebook Budi Santoso Purwokartiko

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed