by

Ulama Umat

Muhammad Yamin tergolek lemah menjelang datang malaikat maut. HAMKA mendampingi sampai ajal menjemput. Walau ia pernah di musuhi. Namun Hamka menuntun Yamin menyebut ” Laa ilaaha illallah” untuk di patuhi. Tak ada dendam bertalu. Semua telah berlalu. Yang akhirnya Tuhan Yang Maha tahu. Tugas manusia beriman dalam tawadhu.

Pram meminta calon menantunya belajar Islam kepada Hamka. Tanpa menolak , Hamka memenuhi keinginannya. Padahal Pram yang komunis dan HAMKA yang Islam selalu berbeda idiologi. Tak membuat mereka musuh abadi. Karena itu tak ada lagi jejak saling membenci. Hamka memberi contoh pribadi religi terpuji.

Janganlah pandang hina musuhmu, karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu..”(Syair Imam Syafi’i). Bertanya anak kepada ayah, ” siapakah ulama yang patut didengar ?**

Sumber : facebook Erizeli Jely Bandaro

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed