by

Ulama Palu Gada

Ketika pasukan muslimin dari Kufah siap serbu pasukan muslimin dari Damaskus gara-gara beda qiroah, maka Khalifah Utsman menengahi. Caranya masing-masing dibuatkan mushaf khusus yang disesuaikan dengan qiroatnya.

Untuk masyarakat kufah, mushaf Utsmani yang dibuatkan disesuaikan dengan qiroat jalur guru mereka, Ibnu Mas’ud. Dan untuk masyarakat Damaskus, juga dibuatkan mushaf Utsmani khusus, yang disesuaikan dengan qiroat jalur guru mereka, Ubay bin Ka’ab.

Maka mereka pun damai, tidak ada yang salah dan tidak ada yang dipersalahkan. Tidak ada yang merasa dituduh sesat, haram, bid’ah dan masuk neraka.

Maka sejak awal saya diajari guru-guru saya kalau ditanya suatu masalah, alangkah baiknya diawali dgn kalimat pembuka :

لقد اختلف العلماء في هذه المسألة على عدة أقوال

Para ulama dalam hal ini telah berbeda menjadi beberapa pendapat.

Dan begitulah model soal fiqih saat kuliah S1 dulu. Sebutkan perbedaan pendapat empat mazhab dalam qunut shubuh dilengkapi dengan dalil masing-masing serta analisa kenapa mereka berbeda pendapat.

Jawabannya butuh 5 halaman kertas jawaban. Lumayan panjang sih. Tapi ya memang itu yang jadi muqoror tiap hari dihafalin siang malam.

Habis menjawab dengan pendapat 4 mazhab rasanya lega. Amanat sudah disampaikan secara apa adanya. Tidak perlu ada yang tersinggung. Yang qunut tetap qunut dan yang tidak qunut tetap tidak qunut.

Pulang shubuhan tetap makan bubur ayam bersama. Meski mazhabnya tetap beda, satu diaduk dan satunya tidak diaduk. Tapi tetap akur, tetap nraktir dan tidak bayar sendiri-sendiri.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed