Fahri menyebut manuver KPK selama ini berlawanan dengan imbauan Presiden Joko Widodo agar lembaga negara tidak membuat gaduh.
“Pak Presiden bilangnya ke mana-mana, jangan ribut jangan ribut. Coba bikin statistik, yang bikin ribut di Indonesia cuma satu, cuma KPK. Yang lain kan enggak bikin ribut, diam saja. Ini semua kan karena KPK,” tegasnya. (Pernyataan ini inkonsisten, dengan pernyataannya sendiri di tempat lain. Jadi dia hanya suka ngomong per-teks, tapi selalu sengaja menghilangkan konteks. Kecenderungannya debat kusir, padahal kusir kayaknya lebih pinteran dari dia).
Tak hanya itu, Fahri mengusulkan tugas pemberantasan korupsi lebih baik dikembalikan kepada Kejaksaan Agung dan Kepolisian. Kejaksaan dan Kepolisian diklaim mampu memberantas korupsi lebih efektif ketimbang KPK.
“Ya bubarkan. Kembalikan ke kepolisian dan kejaksaan. Sudah aman negara ini, kembalikan saja,” ujar Fahri. (Contoh soal per-teks atau inkonsistensi tadi. Katanya ada keributan terus, tapi katanya sudah aman negara ini).
Demikian saya copast utuh berita dari MerdekaCom “Fahri Hamzah minta KPK dibubarkan karena selalu bikin ribut”, Rabu, 4 Oktober 2017 19:11 Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah. Yang dalam kurung, itu suara hati saya.
Yang selalu bikin ribut siapa, yang disuruh dibubarin siapa? Makhluk kayak gini masih dipelihara, baik oleh PKS yang telah memecatnya (meski kalah di sisi hukum), juga teman-temannya di DPR, yang mungkin punya cacat sama, dan takut diserang balik. Jadi mereka (anggota DPR) diam saja, toleran, budeg-bisu, sama-sama tak berintegritas.
Kenyinyiran mulut itu bukan hanya karena kesempatan yang ada (pakai hak imunitas pula), tetapi juga karena sudah bojot sejak dalam pikiran, dan juga hidup dalam lingkungan bojot. Klop. Dan rakyat tak bisa apa-apa, termasuk mungkin para pemilihnya dulu, di dapil Nusa Tenggara Barat. Kasiman memang demokrasi kacrut ini.
(Sumber: Facebook Sunardian Wirodono)
Comment