by

Tragedi St Lidwina, Jadi Faham Alasan Banser Jaga Gereja

Toleransi NU bukan hanya simbol dan slogan semata. Riyanto dengan beraninya memegang bom yang ada di Gereja, tanpa pernah merasa takut. Rasa kemanusiaan Riyanto mengalahkan rasa takutnya terhadap kematian.

Saya ingat bagaimana awalnya banyak yang mencibir Banser menjaga gereja. Ada yang membawa dalil secara fiqih dan mengatakan jaga gereja itu haram. Padahal ketika terjadi perusakan rumah ibadah lain oleh sebagian oknum yang mengatasnamakan Islam, mereka tidak lantang mencekalnya. Padahal di dalam Al-Quran disebutkan,

“Sesungguhnya barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”.(al-Mâidah:32)

Di dalam hadis dijelaskan,

“Barang Siapa Menyakiti Dzimmi (orang non Muslim yang tidak memerangi Islam), Maka Aku (Rasulullah) Akan Menjadi Lawannya di Hari Kiamat” (HR. Muslim).

Maka membunuh atas nama Islam dan merusak rumah ibadah non Muslim ajaran siapa?

Dari sinilah Riyanto lain dan Banser diperlukan di negeri ini. Setidaknya, ketika Banser menjaga gereja, tidak ada kejadian teror yang terjadi di Gereja.

Sumber : Status Facebook Ardiyansyah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed