by

Tips Memenangkan Anies-Sandi Di Putaran Kedua

 Oleh : Stefanus Toni Aka Tante Paku

Anies-Sandi sudah memiliki modal dasar untuk memenangkan Pilgub DKI putaran kedua ini yaitu CITRA POSITIP yang selama ini sudah diketahui publik. Paslon ini, terutama Anies dinilai paham soal pendidikan hingga bisa menjadi Mendikbud dan setelah membenahi Kemendikbud dengan merangkul kader-kader Perindo untuk bekerja sama membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan lancar dan sukses. Dan Anies tidak protes ketika diberhentikan dari Mendikbud, karena memang ingin berkonsentrasi membenahi Jakarta agar lebih baik lagi, maka ia siap menjadi Cagub DKI Jakarta tanpa dihalangi Presiden Jokowi.

Kesantunan Anies sudah dikenal luas, ia mau dengan santunnya menyuapi Raffli Ahmad misalnya, blusukan di tengah korban banjir Jakarta untuk memetakan permasalahan dan kelak akan mengatasinya dengan santun tanpa menggusur.Kiprah Anies ini membuat pihak lawan ketar-ketir karena blusukan Anies mendapat banyak simpati warga Jakarta yang didatanginya, membuat Anies diserang dengan dilaporkan ke KPK oleh Direktur Government Against Corruption and Discrimination (GACD) Andar Situmorang atas dugaan penyimpangan dana Frankfurt Book Fair 2015 senilai Rp 146 milar.  

Berapa anggaran yang dihabiskan khusus untuk buku yang dipajang saja? Anggap saja untuk operasional dan biaya buka menghabiskan angka termahal Rp 23 miliar, tersisa Rp 123 miliar dibagikan ke 123 orang maka rata-rata per orang mendapat Rp 1 miliar. 1 miliar/orang adalah angka fantastis sekaligus buat plesiran ke Jerman. 

Apakah Anies tahu acara Frankfurt Book Fair tersebut?
Kalau tahu, apa yang didapat Anies?
Apakah benar ia korupsi?

Budayawan Goenawan Mohamad menegaskan jika Anies Baswedan tidak korupsi. Goenawan Mohamad tahu persis soal dana pameran Frankfurt, karena ketika itu dia adalah Ketua Komite Nasional pameran buku di Frankfurt, Leipzig, Bologna, dan London itu. Menurut pria yang karib disapa GM ini, tidak tepat jika Anies Baswesan dilaporkan ke KPK terkait penyelewengan dana pameran buku itu.

“Maka jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, itu adalah saya, bukan Anies Baswedan,” kata GM yang pendukung Ahok ini bicara secara fair saja, walau ia jelas tidak mendukung Anies.

“Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk pilkada kali ini. Tapi karena tak adil bagi dia,” lanjut GM.

Keputusan Indonesia untuk bersedia diminta jadi negeri kehormatan ditandatangani bukan oleh Anies Baswedan, melainkan oleh Menteri sebelumnya, Mohamad Nuh. Juga besarnya anggaran disiapkan dan diajukan di masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya.

“Anies melanjutkan agenda ini, dan saya senang bekerja bersama dia. Saya memimpin team profesional, dia aparat Kementerian,” ujar GM.

GM pun mengaku prihatin karena ada orang yang melaporkan Anies Baswedan ke KPK tanpa menelaah terlebih dahulu.

“Siasat fitnah dan kabar bohong yang dulu diarahkan ke capres Jokowi kini ditujukan ke Anies dan sebelumnya ke Ahok, yang karena fitnah harus diproses di pengadilan. Bahkan hari ini Ahok difitnah ikut terima suap dalam kasus e-KTP,” ucap GM.

GM juga mengaku sedih, sebab dalam Pilkada DKI kali ini banyak kebencian dilontarkan.

“Jika fitnah dan kebencian diteruskan, apa lagi dengan mengobarkan sentimen agama dan etnis, sehabis ini kehidupan politik macam apa yang akan menyertai kita?” ujar dia.

“Luka hati. Perpanjangan saling curiga, dan kepercayaan yang rusak berat kepada proses demokrasi,” tandas Goenawan Mohamad.

Anies Baswedan sendiri tidak ambil pusing adanya pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi proyek dana pameran Frankfurt 2015.

“Karena kita maju putaran kedua dan angkanya (elektabilitas) makin tinggi, maka wajar akan dapat banyak serangan,” ujar Anies Baswedan.

Soal spanduk penolakan salatkan jenazah pendukung Ahok, Anies pun sudah memerintahkan untuk diturunkan, bahkan menyerukan pada relawannya untuk ikut salatkan jenazah umat muslim yang membutuhkannnya.

Lalu apa tips untuk memenangkan Anies-Sandi di Pilkada putaran kedua ini?

Pertama, relawan Anies harus gerak cepat untuk mendata nama-nama di semua makam di Jakarta, setelah mendapatkan datanya, segera mendatangi ahli warisnya agar mencoblos Anies-Sandi, sambil menjelaskan, bahwa memilih Anies-Sandi itu agar arwah keluarganya bisa diterima di sorga. Sebab Imam Besar FPI yang mulia Habib Rizieq dianggap laskarnya sebagai pemegang kunci sorga, adalah pendukung Anies-Sandi, pasti akan mendoakan mereka agar masuk sorga dengan lancar jaya.

Kedua, mendatangi dengan santun keturunan Tionghoa yang kebanyakan pendukung Ahok itu dan mengatakan bahwa mereka akan tetap dilindungi oleh laskar FPI, dan tidak dikafirkan atau dituduh taiker, babi dan segala macemnya itu bila nanti mencoblos pasangan Anies-Sandi yang santun ini. Bahkan kalau mati jenazahnya minta disalatkan, akan diurus dengan segala kemudahan.

Ketiga, konsolidasikan kelompok perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengatakan kepada semua perempuan di Jakarta bahwa paslon Anies-Sandi itu santun, ganteng, ramah, mencintai perempuan dengan penuh kasih, tidak akan membentak para perempuan, siap merangkul mereka yang memintanya. Dijamin semua perempuan di Jakarta akan dilindungi Anies-Sandi dari kekerasan dan ketidakadilan dengan OK OC atau OC OK, oc ok ocok ocok demi memuaskan mereka secara manusiawi.Semoga ketiga tips ini bila dijalankan dengan hati-hati, teliti, dan konsisten, dipastikan paslon Anies-Sandi akan menang telak di putaran kedua nanti.

Selamat mencoblos dan tetap memegang teguh jiwa ksatria, baik kalah atau menang!

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed