by

Tiga Gelombang Jihadis

Amaliahnya cenderung amatiran seperti bom panci atau penusukan Pak Wiranto. Bai’at kadang dilakukan secara online.
Dalam melakukan amaliah, mereka mengajak serta isteri dan anak-anak. Itu pula yang mereka lakukan ketika pergi ke Suriah dan berjihad di sana. Ternyata kecele. ISIS kalah dan hancur lebur. Mereka ingin pulang.

Dulu jihadis gelombang II pulang dari Afghanistan ke Indonesia akhir 1990an. Jumlah mereka sekitar 200an. Mereka langsung menyebarkan penyakit. Indonesia digoncang oleh bom-bom teror.

Kalau sekarang pemerintah menimbang untuk memulangkan jihadis gelombang ketiga, kasihan anak cucu. Mereka meriskir masa depannya dengan bom waktu. Panen raya gelombang keempat mungkin terjadi dalam 1-2 dekade. Indonesia tidak akan pernah bisa menjadi negara maju. Warganya tersandera terus oleh mimpi tentang Negara Tuhan. Kata ahli neuroscince, otak yang terpapar ideologi jihadis sulit sembuh. Seperti pecandu narkoba, mereka kambuhan, bisa muncul lagi, tergantung sikon.

Saya menolak keras wacana yang dikembangkan Menag. Dari berbagai ucapan dan kebijakannya selama kurang lebih 100 hari, saya menilai Menteri Agama memang tidak kompeten. Kasihan Pakde yang keliru pilih pembantu. Mengangkat pensiunan jenderal untuk memberantas radikalisme malah bikin gol bunuh diri. Terus menerus.

Sumber : Status Facebook M Kholid Syeirazi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed