by

Tidak Perlu Debat Capres, Dengan Lomba Renang Sandiaga Bisa Mengalahkan Jokowi-Ma’aruf Amin

Oleh : Stefanus Toni Aka Tante Paku

Kubu Prabowo-Sandi sudah menantang debat capres 2019 dengan bahasa Inggris tapi kalau kubu Jokowi tidak berani dengan alasan tidak fasih berbahasa Inggris, Sandiaga Uno menawarkan untuk tidak perlu debat capres saja tapi digantikan dengan LOMBA RENANG.

Ketika bakal cawapres Sandiaga Uno bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Stadion Akuatik GBK hari ini. Apa yang dibicarakan?

Sandiaga mengaku ia dan Jokowi berbincang soal lomba renang. Bahkan, dalam perbincangan itu, tercetus ide menggelar lomba renang.

Apa alasannya perlu diadakannya lomba renang. Karena Sandi kebetulan pernah menjadi Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia, dan Sandiaga merasa perlu menjajal kemampuan Jokowi yang konon JAGO RENANG, dan bisa semua gaya.

Jadi apa salahnya DEBAT CAPRES diganti lomba renang. Jokowi melawan Prabowo, Sandiaga melawan Ma’aruf Amin?

“Sama Pak Prabowo, sama Pak Jokowi, Pak Ma’ruf Amin juga, sama saya. Ya kan seru kalau misalnya gitu, ada hal yang baru, kan. Milenial pasti nyambung banget. Nah, sekali-sekali kayak gitu tuh. Apalagi kita punya akuatik, arena yang sekarang kelas dunia seperti itu,” kata Sandiaga kepada pers penuh semangat.

Lalu alasannya apa Capres dan Cawapres perlu melakukan lomba renang?

Walau soal debat itu belum tertulis dalam undang-undang, faktanya Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70 persen potensi minyak karena terdapat kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan.   

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum merasakan peran signifikan dari potensi maritim yang dimiliki yang ditandai dengan belum dikelolanya potensi maritim Indonesia secara maksimal. Dengan beragamnya potensi maritim Indonesia, antara lain industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim, sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Untuk MENJAGA Indonesia dari para mafia lautan, manusia Indonesia harus tangguh dan ahli menguasai perairan kita. Seorang pemimpin atau Presidennya HARUS PANDAI BERENANG!

Jika Presiden dan Wakilnya bisa berenang, niscaya Indonesia disegani di seluruh dunia. Apa artinya Indonesia disebut negara maritim tapi Presiden dan Wakilnya tak pandai berenang?

Lalu pemenang lomba renang antar Capres dan Cawapres itu pemenangnya dikasih apa?

“Biarlah rakyat yang menilainya, mana yang layak memimpin negara maritim ini. Yang kuat gagah perkasa atau yang kurus dan tua bangka?”

Begitulah ceritanya. Artinya Sandi makin lama bukan makin pinter, tapi malah makin lucu saja. Kalau bener diiyain, posisi loe ga enak San, menang juga gak ada yang muji, lha wong musuhnya udah SEPUH, kalau kalah malunya gak ilang-ilang. Anggap saja hiburan ditengah-tengah riuhnya komentar timses dari masing-masing koalisi deh.

Salam Dung Dung Pret!

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed