by

Tidak Ada Rekonsiliasi Bagi Pendukung Khilafah

Yang tidak mungkin bertemu adalah orang yang mencintai Indonesia dengan yang membenci Indonesia. Yang tidak mungkin disatukan adalah para pendukung khilafah dengan penjaga kebhinekaan. Yang tidak mungkin jalan beriringan adalah mereka yang mau menegakkan negara agama dengan mereka yang tetap yakin Indonesia sebagai negara plural.

Jadi jangan berharap mereka suka terbangunnya suasana kondusif. Sebab, di mana pun, satu-satunya jalan buat menegakkan khilafah adalah dengan membuat kekacauan dan perpecahan. Mimpi khilafah gak mungkin tegak jika Indonesia bersatu.

Maka kita lihat sekarang, sebagian kecil pendukung Prabowo seperti dicentil bijinya. Kelojotan gak karuan. Mereka marah. Mereka frustasi tidak bisa lagi menjadikan Prabowo sebagai kuda troya untuk menjalankan rencana besarnya.

Sesungguhnya rakyat yang waras tidak suka dengan perpecahan. Rakyat yang adem otaknya tidak setuju dengan permusuhan. Hanya yang korslet cara mikir-nya saja yang membenci melihat orang berbaikan.

Padahal ajaran agama memerintahkan menjalin silaturahmi. Menjalin persahabatan. Tapi, mereka ngaku beragama, sedangkan mereka tetap membanci silaturahmi.

Pada orang-orang seperti ini kita memang tidak berharap banyak. Persatuan hanya bisa dicapai apabila dua belah pihak mau bersatu. Jika satu pihak membuka diri, pihak lainnya terus menyarangkan kebencian, persatuan tidak mungkin bisa dicapai.

Jembatan bisa terhubung jika kedua sisinya sama-sama membangun. Jika satu sisi membangun jembatan, sisi lain merobohkannya, tidak ada penghubung yang bisa berdiri.

Jadi kita juga gak perlu resah dengan gerombolan yang kini memprotes Prabowo karena mau bergandengan tangan dengan Jokowi. Sebab sudah tabiat mereka membenci orang yang menyebarkan kebersamaan.

Kepada mereka yang membenci persatuan, itulah sesungguhnya musuh kita bersama. Jangan terjebak pada jargon persatuan, lalu kita membiarkan mereka yang mau merobek persatuan berkelakuan seenaknya.

Musuh Indonesia saat ini adalah mereka yang mau menjadikan negara indah ini sebagai negara agama. Merekalah duri dalam diri bangsa. Keberadaan merekalah yang membuat kita terus berdiri di sini, menentang kekuatan yang ingin memporakporandakan Indonesia.

Kita perlu menggalang persatuan pada semua elemen. Sepanjang mereka menunjukkan sikap bersedia membangun bangsa secara bersama. Sedangkan pada kekuatan yang mau mengubah pondasi bernegara kita, hanya ada satu kata: lawan!

Tidak ada kata rekonsiliasi pada para pendukung khilafah. Sebab sejatinya, mereka membenci keberagaman.

Sumber : Status Facebook Eko Kunthadi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed