by

Tentang Dibubarkannya HTI

kantor pusat HT sendiri misterius.. beberapa pranala menyebutkan kantor pusatnya di al-Aqsa alias Yerusalem, yang mana tidak mungkin, karena secara de facto “diadministrasi” oleh israel.. 
yang jelas, markas operasional HT internasional justru berpusat di London, Inggris..

ironis ya.. numpang di negeri yang sering mereka kofar-kafirkan sendiri..

Hizbut Tahrir mempunyai cita-cita mendirikan Super-Nation.. sebuah kekhalifahan baru, dengan satu pemimpin tunggal dan mata uang berbasis emas dan perak..

awalnya mencoba merebut kekuasaan dengan kudeta di Yordania dan Syria, tapi gagal.. kini mereka bergerak dengan merekrut anggota dan mempropagandakan konsep khilafah kepada anggotanya.. mereka percaya bahwa suatu saat nanti, bila mereka cukup bersiap diri, Tuhan akan mewujudkan kembali kejayaan kekhalifahan kepada mereka..

suatu konsep yg mirip-mirip gerakan Zionisme, yg secara aktif mewujudkan “janji Tuhan” untuk memberikan kepada mereka Tanah Zion.. alih-alih secara pasif menunggu, Zionist secara aktif membeli tanah dari warga arab-palestina yg tidak menyadari gerakan itu.. berapapun harga tanah yg dijual, pasti dibeli.. hingga suatu saat warga palestina baru sadar kalau tanah mereka semakin habis, sedangkan tanah warga yahudi semakin banyak.. selanjutnya adalah sejarah, dengan kekuatan senjata dan lobby politik aneksasi takterbendung lagi, dan Palestina (akan) semakin habis..

konsep aktif agresif mewujudkan kekhalifahan oleh HT tersebut dilakukan dengan berbagai macam cara.. menyusup ke organisasi dan ekstra kurikuler kampus, door to door dakwah, sampai ke ajakan halaqah kepada calon target untuk didoktrin khilafah oleh brainwasher-brainwasher khilafah yg pintar berkata-kata dan (konon) kharismatik..

anak-anak muda, yang sedang semangat-semangatnya (atau bingung-bingungnya) beragama, akan bisa langsung tertarik dengan konsep khilafah dalam hitungan dua-tiga kali sesi halaqah..

jangankan dengan doktrin agama, janji surga, dan ancaman neraka, saya seringkali melihat orang menjadi “radikal” setelah dibrainwash mentor mereka di MLM.. radikal ala ala MLM maksudnya.. semangat menggebu, dan mengejar prospek, member, closing, dan tutup poin.. memakai jas dan dasi kemana-mana, serta berfoto di depan mobil mewah hasil rentalan..

maksud saya, doktrinasi dogma MLM saja bisa merubah seorang bocah pemalu menjadi pejuang MLM.. apalagi doktrinasi dogma Khilafah oleh para profesional yg menjanjikan surga yang tak mereka miliki, dan neraka yg takbisa mereka cegah..

saya juga pernah menyaksikan seorang teman yang ketika kuliah dulu berambut gimbal rastafara ala penyanyi reggae, alamiah dengan cara merusak rambut dengan berendam di air laut tanpa membilasnya, dan anti keramas berbulan-bulan lamanya, bisa terpapar “virus” hizbut tahrir, hingga menjadi semacam orang suci setengah santo dengan lingkaran halo melayang diatas kepalanya.. mulutnya menjadi enteng mengucap kafir kepada orang lain, dan membid’ahkan teman lainnya.. dan kalau kalah berargumentasi, langsung main ad hominem: “situ muslim?”, “liberal loe”, “ahli neraka..” dst..

angan-angan mewujudkan kembali Kekhalifahan ini justru menurut saya yang berbahaya..

sejarah membuktikan bahwa sistem kekhalifahan runtuh satu persatu dalam perang saudara, perang dengan kerajaan lain, bahkan ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri..

sultan Abdul Hamid II dari Turki (Ottoman/Utsmaniyyah) tercatat menjadi khalifah terakhir, setelah 1300-an tahun sistem khilafah silih berganti.. Abdul hamid II ditumbangkan oleh Mustafa Kemal Pasha bersama angkatan bersenjata dan rakyat Turki..

bahkan lebih ekstrim lagi, Nabi Muhammad pernah bersabda: “al-Khilafatu fi ummatii tsalaatsuna sanatan, tsumma mulkun ba’da dzalika”..

Artinya: “Usia khilafah dalam umatku adalah 30 tahun, kemudian setelah itu adalah sistem kerajaan” (HR Ahmad No 21978 dan Turmudzi No 2226, ia mengatakan: ‘Hadis ini hasan’)

artinya, setelah 4 Khalifah (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abu Thalib) yg bergantian menjadi khalifah selama 30tahun, tidak ada lagi khalifah.. para penguasa seperti Muawiyah, Yazid dan seterusnya itu adalah sistem kerajaan/monarki.. demikian juga Raja Salman dari Saudi yang kemarin datang itu.. dia bukan khalifah; dia raja..

Hujjatul Islam al-Ghazali juga berkata: “Kajian tentang imamah (khilafah) bukan termasuk hal yang penting. Ia juga bukan termasuk bagian studi ilmu rasional, akan tetapi termasuk bagian dari ilmu fikih (ijtihad ulama). Kemudian masalah imamah berpotensi melahirkan sikap fanatik. Orang yang MENGHINDAR dari menyelami soal imamah lebih selamat dari pada yang menyelaminya, meskipun ia menyelaminya dengan benar, dan apalagi ketika salah dalam menyelaminya”. (al-Iqtishad fi al-I’tiqad, (al-Hikmah, 1994), hal. 200, (edisi Muwaffaq Fauzi al-Jabr).

Langkah Presiden Republik Indonesia, melalui Menkopolhukam untuk membubarkan HTI sudah tepat dan patut diapresiasi..

langkah ini juga merupakan langkah yang sangat berhati-hati ala Jokowi untuk Test-The-Water, seberapa jauh dampak dibubarkannya salah satu aliran garis keras di Indonesia.. kalau keadaan tenang-terkendali, bisa jadi akan dilanjutkan memberangus organisasi ngawur lainnya..

langkah lain yg bisa digunakan seperti Malaysia dan Singapura yang menerapkan “Internal Security Act”, yaitu dengan membatasi gerak, ijin acara, mempersulit arus pendanaan, dan menangkapi orator agitator yang tertangkap kamera menyuarakan kebencian terhadap sesama manusia, memusuhi pemerintah, dan anti demokrasi..

langkah ini bukan tanpa resiko, karena pihak oposisi pasti akan menggoreng langkah ini sebagai tindakan “Presiden komunis antek cina aseng yang membubarkan organisasi islam dan mendzolimi ulama bla bla bla”.. rawan diplintir jadi demo berjilid-jilid.. 
biasa, pemanasan menjelang 2019, sukur-sukur bisa kejeglong seperti Ahok..

tapi ingat, pak Jokowi bukan Ahok..

Presiden koppig yang satu ini telah terbukti berkali kali melenggang dari manuver lawan-lawan politiknya, ketika orang-orang menyangka sudah SkakMat..

tulisan ini bukan karena saya tidak suka pada HTI lho ya.. 
tapi anggep saja markas HTI sedang terbakar dan saya punya air, tentu saja saya memilih meminumnya supaya tidak dehidrasi, sesuai anjuran dokter dan pakar nutrisi..

jangan ambil resiko.. kesehatan lebih penting..

 

(Sumber: Facebook Bintang Noor P)

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed