by

Tambahkan Penjahatnya Biar Lebih Seru

Meski secara fiqih tidak dibenarkan, namun alibinya disesuaikan dengan menelurkan istilah yang cuma ada di masa sekarang saja, tidak dikenal sepanjang sejarah, yaitu al-ghazwul fikri (الغزو الفكري). Yang didefinisikan sebagai :

غزو الأعداء غزوا جاهليا جديدا

* * *

Tambah Musuh Baru

Bosan dengan musuh yang kafir beneran, biar tambah seru lagi, kemudian dibuatkan lagi tokoh-tokoh jahat baru. Cerita mulai dibikin bagaimana biar orang yang sudah memeluk Islam pun bisa jadi tokoh jahat juga.

Maka dibuatlah karakter aneh-aneh, yaitu karakter muslim tapi sekuler, muslim tapi kejawen, muslim tapi tradisionalis, muslim tapi ahli bid’ah, muslim tapi kapitalis, muslim tapi pengikut asing dan aseng, muslim tapi berbau syiah, muslim tapi nusantara, muslim tapi tidak hijrah, muslim tapi tidak kaffah, muslim tapi tidak khilafah, dan seterusnya.

Kali ini lebih dramatis dan tragis lagi, yaitu musuhnya masih sesama muslim, masih shalat 5 waktu, rajin puasa Ramadhan, pandai baca Quran bahkan banyak yang jadi tokoh agama juga.

Namun karena beda aliran dan pilihan politik, termasuk beda junjungan paslon, jadilah mereka ini sebagai karakter musuh yang baru. Makin seru, bukan?

Bayangkan, yang jadi penjahatnya sekarang adalah temannya sendiri, malah ada pasanganntmya, yaitu suami atau istrinya sendiri, anaknya sendiri, bapak ibunya sendiri, kadand abang dan adiknya sendiri, bahkan tetangga, saudara, ponakan, sepupu dan famili sendiri.

Teman saya sekarang lagi musuhan sama ustadznya dan guru ngajinya sendiri. Soalnya beda milih paslon. Lagi sebarkan kabar-kabar di medsos bahwa ustadznya itu 100% sudah jadi orang munafik, fasiq dan pengkhianat agama. Bentar lagi halal darahnya. Naudzubillah….

Jadilah mereka termasuk dalam daftar musuh yang harus diperangi. Meski memeranginya belum pakai golok dan timah panas, minimal sudah dianggap halalan toyyiban untuk dinyinyiri, dibuli, dihina-hina di media sosial. Ternyata penyebabnya cuma karena beda pandangan politik.

Jadi inilah hasil pembinaan umat yang katanya jadi garda terdepan kemajuan Islam. Sebuah generasi muda kader-kader dakwah yang siap jihad fi sabilillah. Siap menegakkan panji-panji Islam dan siap meluluh-lantakkan musuh.

Upps . . . Kok meluluh-lantakkan musuh? Memang siapa musuhnya? Sesama muslim sendiri? Serius?

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat, Lc.MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed