by

Tak Layak, Bandingkan Ustadz Abdul Somad dengan Kyai Said Aqil

5. Melihat kiprah keummatan Ust. Shomad lalu menilainya sebagai KH. Hasyim Muzadi junior sah sah saja. Tapi tiba-tiba mengamini beliau sebagai calon ketua umum PBNU, wah ini yang agak aneh dan kebablasan. Sebab, dibutuhkan pengakuan kualitas diri dan keilmuan dari para ulama di tingkatan syuriah dan mustasyar NU agar bisa menembus posisi puncak dan menakhodai bahtera sebesar NU. Jangan lupa, menjadi tokoh puncak di NU itu harus siap dirisak, dimurtad-murtadkan dan dikafir-kafirkan. Tapi kalaupun Ust. Shomad bisa aktif di struktur lagi, saya kira oke saja.

6. Pak Muflich sebatas pemahaman saya dibesarkan dalam tradisi Masyumi. Jelas, ada beberapa mispersepsi dan anggapan dari seorang outsider seperti beliau dalam memahami NU dan tradisi besar yang melingkupinya. Tidak masalah dan kita apresiasi Pak Muflich.

7. Jangan lupa. Ada politisi yang berusaha mengerek Ust. Abd Shomad utk kepentingan politik praktisnya. Tahu sendiri lah siapa mereka mereka ini. Dulu mereka mengerek Habib Riziq, lalu Ust. Bachtiar Nasir. Setelah misi politik sukses, mereka ditinggal sebentar dan tampaknya 2019 akan dipakai lagi. Kini Ust. Shomad dipakai bemper. Diumbul-umbulkan. Kelompok ini juga ada di sekitar Sugi. Bagian ngipas-ngipasi. Habis Jonru, terbitla Sugi. Kelak, bukan tidak mungkin jika nasibnya sama dengan kedua tokoh sebelumnya. Habis manis sepah dibuang. Semoga UAS senantiasa diberi keberkahan oleh Allah.

8. Jangan lupa. Ada wacana membenturkan Ust. Shomad dg NU. NU diserang dg menggunakan popularitas Ust. Shomad. Ayo dilihat. Biasanya yang memuji-muji Ust. Shomad saat itu pula mendiskreditkan PBNU. Di bali, Ust. Shomad dikawal oleh PWNU Bali. Tapi ketika ditolak ceramah isu yang beredar malah PWNU Bali menghalang-halangi dakwah beliau. Di Hongkong, beliau gagal masuk karena visa. Anehnya, isu yang berhembus, adalah bahwa Kiai Said Aqil lah yang meminta agar imigrasi Hongkong menolak kedatangan beliau. Ust. Shomad yang berkiprah, NU yang dihantam. Jelas pembusukan NU secara pelan pelan. Siapa pelakunya? Cek mereka yang mengelilingi Ust. Shomad dan siapa saja memanfaatkan popularitas beliau.

9. Soal penolakan pihak imigrasi Hongkong atas kedatangan beliau, saya nggak bisa komentar karena belum valid kejelasan faktor penolakannya. Sejujurnya saya pernah mengalami kejadian yang sama. Yaitu pada saat saya mendarat di Bandara internasional Chhatrapati Shivaji di Mumbai, India. Saya dicekal pihak aparat India yang berkumis tebal, berseragam coklat dan berkulit legam mirip di film-film Bollywood itu. Saya tertahan 2 jam di bandara tersibuk di dunia tersebut. Saya heran, kok tidak bisa masuk negara tersebut. Akhirnya, pihak imigrasi melepaskan saya dan meminta saya kembali ke tanah air. Saya tanya, mengapa begini? Mereka menjawab: mohon maaf Mr. Rijal, anda terlalu mirip Shah Rukh Khan. Jadi kami kira kedatangan anda di sini akan meruntuhkan wibawa aktor kesayangan kami. Uhuk! (Silahkan misuh syar’i bagi yang membaca poin ini. Kapooook!)

Yang pasti, saya bersyukur apabila Jarjit dan keluarganya tidak terlibat dalam hoax seputar Ust. Shomad dan klaim dari Sultan Zimbabwe, eh Sultan Brunei.

Wallahu a’lam bisshawab

Sumber : Status Facebook Muflich Hasbullah (moeflich hart)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed