by

Syahadat Bola

Ambillah contoh aturan tentang off side yang selalu diperbaiki tahun demi tahun. Penggunaan VAR (Video Assisted Referree) dan Goal Technology yang didukung puluhan kamera canggih, menjamin keadilan bagi semua pihak. Hal-hal ini mencegah pemain seperti Maradona, yang mengklaim goalnya adalah gol “Tangan Tuhan”, pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Begitu mudah orang mengklaim Tuhan ada di pihaknya, padahal teknologi yang netral dan tidak berpihak, akan bisa menunjukkan mana yang Haq dan Bathil dalam sebuah permainan bola.

Jika bola bersyahadat tanpa melihat kubu, berbeda dengan manusia. Syahadat manusia seringkali menipu, hingga, sebagaimana Maradona, ikut mengklaim Tuhan sampai pada urusan-urusan yang tidak jelas: politik, ekonomi dan persoalan duniawi lainnya.

Urusan dan persoalan yang sebenarnya bisa kita pecahkan dengan perangkat akal fikiran dan kecerdasan, bukan nafsu belaka.

Tak heran, Al Quran berulangkali menyindir manusia : Afalaa ta’qiluun? (Apakah kalian tidak berakal?), Afalaa tatafakkaruun? (Apakah kalian tidak berfikir?)

Boleh jadi, di sisi Tuhan, syahadat bola lebih diterima ketimbang syahadat manusia, yang tertutupi akal, fikiran dan hatinya.

“Aa, tolong prediksi jitunya lagi dong..”
(Tendang bola bolak-balik sampai puyeng)

Aa Jojot
Khadimul Status #Madzhab69 & Habib Fiala Dunya 2018

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed