by

Suriah Kecil Itu Bernama Indonesia

Teriakan Allah Maha Besar dimana-mana, tetapi bukan dalam rangka takjub akan kebesaran Tuhan. Nama Tuhan menjadi identik dengan bahasa perang. Yang terjadi akhirnya pelecehan terhadap kata “AllahuAkbar” menjadi Ahmad Albar dan segala macam. Islam tinggal nama, tetapi kosong dengan keilmuan.

Para pembaca Alquran banyak. Mereka dilahirkan dan dididik sebagai penghafal. Bacaan mereka bagus dengan suara merdu mendayu.Tapi sedikitpun mereka tidak paham makna dan tujuan dari ayat-ayatnya. Akhirnya tafsir kalimat dalam Alquran dipelintir habis demi kepentingan satu golongan. Dibelokkan sesuai keinginan pemesan.

Itulah yang dimaksud “Alquran tinggal tulisannya saja”. Kering akan pesan yang bermanfaat.

Masjid kosong akan petunjuk, karena di dalamnya sudah sulit menemukan penunjuk arah yang benar. Masjid-masjid dipenuhi nafsu yang jauh dari petunjuk Alquran, malah berfungsi sebagai basecamp perang yang hanya melindungi golongan mereka saja.

Dan dari “Islam yang tinggal namanya saja”, juga “Alquran yang tinggal tulisannya saja”, lalu “Masjid yang kosong dari petunjuk”, maka lahirlah “ulama-ulama jahat” bahkan paling jahat di kaki langit.

Kenapa disebut paling jahat ? Karena dari merekalah lahir pemikiran-pemikiran radikal yang diamini oleh banyak pengikutnya.

Ulama-ulama yang berpihak pada penguasa. Yang dimaksud penguasa disini bukan hanya pemerintahan, karena pada masa Islam ada pemerintahan yang benar. Tetapi penguasa yang punya tujuan sangat jahat, untuk memporak-porandakan satu wilayah demi nafsu berkuasanya.

Dan seharusnya mata kita terbuka akibat dari kejadian itu semua melalui contoh di Suriah. Tuhan masih sayang pada negeri kita, karena peristiwa Suriah-lah yang menjadi guru kita, bukan kita yang menjadi contoh dari banyak negara.

Saya selalu memohon perlindungan kepada Tuhan supaya Indonesia dijauhkan dari semua hal tentang kekejian yang terjadi di Suriah.

Tapi yang saya takutkan, demi bisa memisahkan mana benar dan mana salah, Tuhan bisa saja memberi kita pelajaran dalam bentuk kejadian yang sama supaya kita paham. Hanya supaya kita paham saja..

Setiap kali ditanya, “apa ada kemungkinan kita bentrok fisik seperti apa yang terjadi di Suriah..”, selalu kopi saya mendadak begitu pahit untuk di seruput.

Kemungkinan itu ada… dan sangat besar.**

Sumber : facebook Denny Siregar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed