Sementara itu, hutan yang menjadi wilayah suku Orang Rimba telah dirambah oleh ekspansi ganas perkebunan sawit. Dan kini, untuk masuk hutanpun, mereka kini harus minta izin pada polisi dan pegawai pemerintah yang tentunya “sudah beragama” terlebih dahulu.
Orang Rimba terpaksa masuk Islam untuk bertahan hidup. Konsep “Yang Kekal Dan Maha Pengasih” yang mereka anut turun temurun terpaksa harus diganti dengan KTP Islam.
Dan seorang Menteri bilang mereka sudah mengenal Tuhan. Dia mungkin tidak tahu Orang Rimba mungkin menangis karena hanya dengan masuk Islam mereka bertahan hidup seraya memandang rumah mereka, tradisi mereka yang sangat luhur menjaga hutan dan kemanusiaan dibabat habis menjadi perkebunan.
Alih-alih menjaga hutan tempat tinggal mereka, Orang Rimba didorong masuk Islam supaya bisa makan dan dibiarkan terusir dari tanah leluhurnya.
Kisah sedih Orang Rimba dan keluhuran kepercayaan mereka yang setara dengan ajaran Islam bisa dibaca lewat tautan ini :http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41937911
Simpati saya sebagai seorang Muslim kepada Orang Rimba yang terpaksa masuk Islam.
Saya menyakini perintah agama saya bahwa tiada paksaan dalam beragama . Nabi bilang orang Islam dilarang mengislamkan orang yang sudah punya kepercayaan atau agama. Namun yang terjadi justru kemunafikan. Memaksakan surga Islam terhadap mereka yang sudah punya konsep surganya sendiri.
Jadi, dimana rahmatin lil alamin nya?
Sumber : Status Facebook Budi Setiawan
Comment