by

Surat Terbuka untuk Teroris

 

Oleh: Sitoresmi Prabuningrat

Maaf, tak mengucap salam karena aku tidak tahu apa agamamu dan apa yang kaupercayai.

Kitab apa yang kaubaca hingga kau merasa paling benar,

kitab mana yang mengajarkan membunuh orang di luar peperangan?

Pemimpin mana yang kau ikuti hingga langkah yang kau ambil melampaui ajaran para Nabi?

Ibu mana yang melahirkanmu hingga mati rasa belas kasihmu?

Ayah mana yang membimbingmu sehingga rasa ketakutan yang kaucipta dalam aksimu?

Makanan apa yang mengalir ke tubuhmu sehingga kau merasa terpilih sebagai mesin pencabut nyawa.

Pakaian apa yang kaupakai hingga kau merasa gagah tak tersentuh neraka?

Kalau kau pikir tindakanmu akan mencapai mimpimu, kupastikan jauh dari itu.

Tumpuan kebencian terarah pada kelompokmu.

Bagaimana mimpimu membangun peradaban tanpa ada simpati dari manusia?

Alih-alih menegakkan kebenaran, yang lahir justru antipati, ketakutan, dan makin lama generasi ini makin jauh dari agama. Takut dengan agama.

Saat itu tiba, kau ikut bertanggungjawab mengateiskan dunia ini.

Pasti kau bukan representasi Islam, pasti juga bukan representasi Nasrani, Hindu, Budhdha.

Agama yang kutahu mengajarkan cinta kasih sesama manusia, kelembutan, kesabaran.

Sembah pada Tuhan seharusnya menghindarkan perbuatan keji dan munkar.

 

Sumber: Facebook Sitoresmi Prabuningrat

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed