by

Subianto and The Gank

Pengecualian terhadap Airlangga Hartarto yang dibolehkan merangkap sebagai Ketua Umum Golkar karena Setya Novanto tersandung masalah hukum. Rangkap jabatan itu diputuskan boleh karena cabinet menjelang berakhir. Golkar sendiri juga tidak mau perebutan kekuasaan Ketua Umum justru menjadi sandungan di pemilihan legislative.

Tapi sekarang, sudah “ zaman normal” bagi Golkar. Maka Airlangga Hartarto mungkin akan menanggalkan jabatan Ketua Umum. Golkar akan Munaslub dan bisa jadi Bambang Soesatyo, Ketua MPR mungkin jadi Ketua Umum yang baru.

Sekarang, Suharso Monoarfa, Ketum PPP. Dia naik karena Muhammad Romahurmuziy yang kerap disapa Rommy terjerat kasus suap yang langsung menjadikannya tersangka. Sampai sekaramg Monoarfa masih sebagai Plt Ketua PPP sampai tahun 2021. Pertanyaannya, apakah dia mau menanggalkan jabatan ketua umum PPP jika dia bersedia jadi menteri ?

Pertanyaan yang sama juga tertuju pada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Dia harus juga melepaskan jabatannya sebagai menteri. Ribut-ributnya, dia bakalan jadi Menteri Pertahanan atau Menko Polhukam. 

Banyak dugaan, pak Prabowo tidak akan mengambil jabatan dalam cabinet jika syaratnya harus berhenti jadi Ketua Umum Gerindra. Dia mungkin akan menyodorkan nama kader Gerindra untuk mengurusi masalah pertahanan. Atau yang lainnya. Yang penting jatah kursi dua menteri untuk Gerindra terpenuhi. Pak Prabowo akan tetap berada diluar cabinet. Untuk apa ? Sebagaimana gossip yang beredar, Pak Prabowo memposisikan dirinya sebagai calon Presiden 2024 dengan wapresnya Puan Maharani.

Namun tiga Ketua Umum itu bisa tetap jadi Menteri jika Presiden Jokowi memberi perlakuan khusus kepada mereka. Boleh jadi menteri sekaligus mengurusi partai. 

Dah itu aja dulu.. 

Oh ya soal Nasdem..
Gak ada tampang partai ini jadi oposisi.
Sudah dapet dua menteri tuh : Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar

 

(Sumber: Facebook Budi Setiawan)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed