by

Soeharto, PKI dan Pilpres 2019

Isu PKI sejak dulu selalu dimainkan oleh Soeharto. Dengan pasal2 karet yang sengaja dibuat, maka isu PKI ini sukses membungkam banyak suara. Bicara tentang PKI pada masa itu bisa hilang tak ketahuan dimana belantaranya.

Dan melalui ormas-ormas Islam, isu PKI dibangkitkan kembali hanya untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Soeharto-lah pahlawan pemberantas PKI. Kita ditakut2i dengan isu itu dan bahkan seorang mantan Jenderal pernah mengatakan sudah ada 15 juta PKI di Indonesia ini.

Dan isu PKI paling cocok disandingkan dengan isu anti China. Seperti kita tahu juga, masalah SARA dengan menyudutkan etnis China adalah senjata utama rezim Soeharto untuk mempertahankan kedudukannya.

Ingat tragedi 1998 ?

Kental sekali isu anti China di peristiwa itu, hanya untuk menunjukkan kepada masyarakat, “Benar kataku tho..”. Belum tragedi2 lama bentrok antar etnis yang dipelihara, diredam dan dipakai lagi sebagai bagian dari sandiwara politik.

Dan ketika semua sudah siap, maka -Tarrrraaa – muncullah Tommy Soeharto yang diangkat sebagai reinkarnasi bapaknya. Terlalu gamblang benang merahnya. Tommy dipersiapkan sebagai Capres 2019, karena memenuhi beberapa syarat, yaitu muda, ganteng, kaya raya dan punya nama Soeharto di belakangnya.

Siapakah dibalik semua ini ?

Banyak yang punya kepentingan. Terutama ketika banyak juga yang ragu bahwa Prabowo bisa menang melawan Jokowi di 2019. PKS juga punya andil besar disini, karena sejak lama merekalah selalu mendesak supaya Soeharto dijadikan pahlawan nasional.

Pilpres Indonesia kali ini akan berlangsung menarik, tapi juga keras. Untuk memenangkan Pilpres 2019, maka yang harus dilakukan adalah menguasai Jakarta dan Jawa Barat.

Jawa Barat ? Kenapa begitu penting ?

Nanti kita bahas di tulisan selanjutnya. Sekarang seruput kopi dulu, biar mata segar dan bisa melihat dengan jelas “gambar besar”nya..

Oke oce ? **

Sumber : facebook Denny Siregar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed