by

Soal Rizieq, Ini Bukan Soal Teknis Hukum Tapi Soal Mau Apa Gak?

Kalau GNPF menuding ada kriminalisasi rasanya wajar. Emang kesan yang ditangkap publik begitu. Mau gimana?

Jadi kita gak perlu memendam kekecewaan dengan berkata bahwa ini murni koridor hukum. Kalau murni koridor hukum, buat apa polisi kemarin mengeluarkan statemen meyakinkan kita bahwa kasus ini valid. Buktinya jelas. Lho, sekarang tetiba berbalik arah.

Publik sekali lagi disuguhi permainan gak menarik. Norak dan koplak.

Yang bisa diingat adalah, hukum di Indonesia terkesan takut dengan tekanan masa. Ini membuat kepercayaan orang pada hukum melorot. Jika kepercayaan masyarakat pada tertib hukum anjlok, gak akan banyak guna juga infrastruktur yang kita bangun.

Lalu apakah dengan kondisi SP3 ini, saya berubah haluan politik? Kayaknya rasionalitas saya masih berkata, saya harus tetap berdiri sebagai pendukung Jokowi. Sampai saat ini belum ada pilihan lain yang lebih baik untuk masa depan bangsa ini. Tapi bukan berarti saya harus melecehkan rasionalitas saya dengan memandang keluarnya SP3 itu semata persoalan teknis hukum.

Bagi saya nuansa keluarnya SP3 Rizieq adalah hasil pergumulan kepentingan yang terjadi di lorong-lorong gelap hukum. Ada banyak sisa pertanyaan yang menggantung.

Begini penilaian saya tentang pemerintahan ini. Pembangunan ekonomi, bagus. Soal pertahanan, ok. Soal politik luar negeri, great. Kebudayaan dan pengembangan SDM, perlu lebih serius.

Tapi soal penegakkan hukum? Hmmm…, gimana kalau dikasih nilai memble? Hal ini yang sepertinya akan terus kita desakan. Sebab, kekuasaan, bagaimanapun tetap butuh kontrol yang sehat.

Golput atau lari dari gelanggang, malah akan membuat bangsa ini makin terpuruk. Sikap itu jauh lebih berbahaya dari sekadar pelampiasan kekecewaan. Saya tetap berkomitmen berdiri di belakang Jokowi, mendorongnya untuk terus membenahi bangsa ini.

“Mbang, setelah dapat SP3, Rizieq bisa dicalonkan jadi Presiden?,” tanya Abu Kumkum kepada Bambang Kusnadi.

“Kalau saya lebih mendukung Ariel Peterpan atau Aryo. Tapi mereka emang mau jadi Capres?,” jawab Bambang kalem.

Sumber : Status Facebook Eko Kuntadhi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed