Oleh: Asep Bahtiar Pandeglang
Aroma Politik demikian panas. pemicunya bukan lagi persoalan Migas dan Petral yang kemarin sempat membuat negara kalut dan mengambrolkan harga diri bangsa. meskipun kentut busuknya masih terasa di hidung kita rakyat jelata. Aroma politik berubah haluan, tidak lagi MEMBANGUN BANGSA akan tetapi ‘sindir menyindir’ antara dua tokoh besar, Superman SBY dan Gatotkaca Jokowi. saya mengatakan Superman kepada SBY karna mantan presiden indonesia itu terlalu sensi akan bau-bau kritik yang mengarah kepada jantung dan dadanya sendiri.
Sebenarnya, kalau mau menelaah pusat alam semesta, maka dunia tidak bisa lepas dari sebab dan akibat, tidak ada asap kecuali ada api. SBY, bukan lagi tokoh bijak yang saya kenal selama ini, tetapi lebih agresif dalam menonjolkan arogansi politik semata, sikapnya yang begitu alergi untuk dikritik seolah-olah SBY menunjukan kepada publik, dirinya seorang superstar bak manusia super yang tidak ada cacatnya. Jokowi sebagai orang nomor satu di negri ini, selaku Presiden, ribuan kritik dan komentar pedas biasanya dihadapi dengan santai sambil lalu lalang, kini tiba-tiba muncul seorang mantan Presiden yang merasa dirinya Superman tanpa cacat dengan balutan warna warni pujian kepada dirinya sendiri sambil membawa upeti yang berisi mutiara berlian masa lalunya, menyalahkan hampir semua program yang dijalankan Presiden Jokowi dari persoalan dollar sampai kereta cepat.
Tragisnya dengan ucapan santun ala SBY, mantan Presiden ini mengada-ngada bahwa ada sebagian masyarakat entah dimana yang katanya menginginkan dia maju kembali sebagai presiden RI, lalu serta merta SBY menuntun istrinya Ani Yudhoyono agar maju sebagai calon presiden di pemilu nanti untuk menantang Jokowi yang selama ini dianggapnya kurang pas mengelola pemerintahan. Entah sengaja atau tidak, saya melihat Jokowi yang biasa kuat dicerca dan dicacimaki oleh segelintir orang biasanya bersikap santai dan cekikikan tapi kali ini berbeda.
Presiden Jokowi mendatangi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) yang telah menghabiskan Rp 2,5 triliun di Hambalang Bogor, bangunan tersebut mangkrak akibat dikorupsi ramai-ramai oleh jajaran pejabat dibawah kepemimpinan SBY. Kedatangan Jokowi memang rada sedikit aneh, sebab pertanyaan yang dilontarkan para wartawan itu dijawab oleh Presiden Jokowi hanya dengan gelengan kepala, mungkin dalam pikiran presiden Jokowi, bagaimana sebenarnya etos kerja SBY itu?
Ketika melihat proyek mangkraknya Hambalang dibawah kepemimpinan SBY, presiden Jokowi yang melihat bangunan tersebut benar-benar hanya menggelengkan kepala, anehnya ketika ditanya lagi apa maksud dari gelengan kepala tersebut? Lagi-lagi Presiden Jokowi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Maka publik menjadi ramai, SBY meradang karna diingatkan kembali program cacatnya dimasa lampau. menjawab kunjungan Jokowi ke Hambalang, SBY lalu bergegas mengupload foto keluarganya yang mesra dan harmonis dibelakang jembatan Suramadu, menurut pengakuannya itu adalah ikon sukses dimasa pemerintahannya sendiri.
(Sumber: Kompasiana)
Comment