by

Sesat Logika Umpamakan Freeport Seperti Kontrak Rumah

Kemudian Kendaraan operasional akan saya bawa kembali ke daerah saya..Anda tahu truk utk mengangkut hasil tambang itu satunya seharga 5 jt Us$ atau 66,7 M!.(th.2013,laman industrytrap) dan saya tahu APBN Indo 2017 sebesar 2.080 Trilliun..ah kalau 2.080 dibagi 67 M (harga satu unit) paling hanya dpt 31 unit.(maaf klu salah,Faktor U..blm lg harga ban satunya 300 jt..blm spart part hanya daerah saya yg produksi. Biarlah seandainya kontrak saya tdk diperpanjang saya akan Embargo semua Yg menyangkut ttg Tambang emas indo bahkan saya tdk akan suruh ahli2 tambang saya utk transfer ilmu ke Indo..
 
Mari berfikir jernih,seandainya Anda pemilik rumah yg baru apa yg anda lakukan.Anda bs ngotot menyuruh penyewa pergi stlah kontrak berakhir..trus bagaimana anda ingin melanjutkan bisnis tambang yg sdh ditinggalkan,sementara anda tdk mempunyai pengalaman mengelola rumah sebesar freeport! Bagaimana anda membawa hasil tambang sementara truk2 yg sebesar’ rmh dipondok Indah’ anda tdk punya! Mengelola freeport bukan bermodal truk engkel atau gerobak “tinggal sorong” sperti di iklan. Jangan dlu berfikir utk mengelola hingga jd emas murni!
 
Dulu waktu saya bekerja di swasta,karyawan yg bisa membuat progrees 0,1% saja jauh lbh baik drpada yg perfomnya stagnan sperti bln atau tahun sblmnya. Apalgi hingga 51% progrees..bahkan mereka “menutup mata’! Yg pnting hrs progres dg ‘cara apapun’ uplaus dr leader hingga petinggi kantor pusat membuat kita sperti ‘Dewa’!
 
Saya senang freeport bisa kita kuasai spenuhnya..tp satu sisi selaku pemilik rumah saya tdk ingin melihat Papua berubah menjadi “Bangkai’ Emas terbesar didunia!
 
Sumber : Status Facebook Dhodoy Yunada

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed