by

Separatis dan Radikalis

Separatis berusaha memisahkan diri dari Indonesia. Mereka melakukan demo-demo supaya daerah mereka pisah dari Indonesia.

Untuk Papua barat, ketua kelompok ini bernama Benny Wenda. Dia sekarang tinggal dengan nyaman di Inggris, tepatnya di Oxford. Bulan Juli kemarin, Dewan kota Oxford memberikan penghargaan kepada Benny Wenda sebagai “pejuang kemerdekaan”.

Pemberian penghargaan ini diprotes keras oleh KBRI di London dan menyatakan, “Itu melukai hati rakyat Indonesia..”

Benny Wenda mendapat suaka politik di Inggris tahun 2002 dan tahun 2013, ia membuka kantor gerakan Papua Merdeka di Oxford. 

Jejaringnya ada di aliansi Mahasiswa Papua yang selalu demo minta merdeka. Di Surabaya, kejadian bentrok dengan warga bukan pertama kali. Video ini menunjukkan bentrok kesekian kali saat mereka demo di Grahadi Surabaya.

Kelompok Radikalis adalah para pendukung Khilafah. Mereka tidak kalah berbahayanya karena ingin mendirikan negara agama. Juli 2017 pemerintah membubarkan organisasi Hizbut Thahrir Indonesia sebagai ormas berbahaya.

Permasalahan besar kemudian muncul ketika kelompok Radikalis mencoba menunggangi situasi penghadangan kelompok Separatis dengan berbaju “NKRI” tapi punya agenda berbeda.

Isu ini akan diseret bukan saja ke masalah suku dan ras, tetapi sudah pasti ke agama.

Dua-duanya kita hadang. Tidak boleh ada yang mendirikan negara agama dan tidak boleh ada oknum yang hendak memisahkan diri dari Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final. Dan kita pertahankan sampai titik darah penghabisan..

Seruput kopinya 

 

(Sumber: Facebook Denny Siregar)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed