by

Sehatkah Prabowo?

Mempermainkan persepsi dan menggiring opini masyarakat dengan retorika yang meletup-letup jelas menjadi sasaran empuk media untuk dijadikan sebagai berita. Data dan fakta obyektif dianggap hanya menenggelamkan retorika yang sedang dibangun. Maka penting supaya pendukungnya maupun publik dibuat hanya fokus pada dirinya dan mempercayai apa saja yang diucapkannya serta mengabaikan data dan fakta obyektif yg jelas dan gamblang.

Orang yang membuat atau mempercayai klaim kemudian tetap bertahan dengan klaim itu meskipun terbukti salah dan berlawanan dengan akal sehat pada dasarnya adalah orang yang sakit. Publik tidak boleh memaklumi ucapan ngawur seorang figur publik dan membiarkannya berlalu tanpa konsekuensi apalagi ucapan tersebut dilontarkan untuk membuat publik mempercayai dan meyakini dirinya berbicara dengan jujur.

Kita sedang dihadapkan pada sebuah skenario kegilaan yang menggiring publik untuk lebih mempercayai opini yang kuat, ungkapan emosional yang ekspresif dan meledak-ledak sebagai kebenaran daripada data dan fakta obyektif. Dan dengan klaim 11 jutanya, Prabowo memilih untuk berada dalam satu barisan demagogis dan menyingkirkan kebenaran obyektif demi mencapai ambisi politiknya. Dan kita layak bertanya, sehatkah Prabowo ?

Sumber : Status Facebook Guntur Wahyu Nugroho

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed