by

Sebuah Catatan untuk Ridwan Kamil

Di Jawa Barat meraka yang moderat biasa diidentikkan dengan kaum nasionalis, sedangkan mereka yang konservatif radikalis biasa diidentikkan dengan kaum pentungan yang ingin merubah Pancasila dengan Sistem Khilafah. Itu sebabnya kelompok yang terakhir ini gemar turun ke jalan dan menolak Perppu No.2/2017 yang dianggap mengancam misi besar kelompoknya.

RK dalam pandangan saya masih belum jelas sikap dan posisi politiknya dalam dua kelompok itu. Bahkan yang ada kadang terlihat plin-plan. Hari ini pakai baju dan peci mengikuti gaya tokoh nasionalis besar Bung Karno dan mencoba berfatwa tentang Pancasila, namun esoknya mengeluarkan berbagai kebijakan dan statement yang mirip tokoh kaum pentungan yang ada di Gedung Sate Bandung, di Kota Bogor atau yang di Jakarta yang sampai saat ini masih kabur ke arab.

Atas dasar semua itu perlu kiranya saya mengingatkan kepada RK, agar segera memastikan sikap politiknya alias ideologi kepemimpinanya itu seperti apa. Mau ke Soekarno-Soekarnoan atau mau ke Bibieb-Bibieban. Mau ke SHE-SHE an atau mau ke AHER-AHER an. Pendek kata RK harus segera mempertegas visi misi kepemimpinannya, jangan sampai samar seperti posisi Wagub Dedi Mizwar, benar sebagai Wagub atau hanya tukang stempel PKS?.

RK adalah putra kesayangan Ibu Dosen saya yang ramah dan baik hatinya, yang di masa kuliah saya banyak diberi nasehat bijak oleh ibunya. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya apabila saya dapat turut serta membantu memenangkan RK untuk meraih posisi Jabar 1 sebagai bentuk hormat saya pada ibunya. Akan tetapi jika RK tiada bedanya dengan Aher dan Bima Arya di Bogor, maka apa alasan saya untuk bisa mendukungnya? Olehnya RK harus segera membenahi kekurangannya, karena RK lah pemimpin muda yang menjadi salah satu alternatif kandidat Jabar 1 yang ada. Ok? Salam jabat erat…(SHE).

Bandung, 3 Oktober 2017.

Sumber : Status Facebook Saiful Huda Ems

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed