by

Sebar Hoax MCA, Fadli dan Fahri DIlaporkan ke Polisi

 
Kuasa hukum pelapor Muhammad Zakir Rasyidin menjelaskan bahwa dasar laporan itu bermula dari pemberitaan pemilik akun MCA yang diduga berasal dari Ahoker atau pendukung Basuki Tjahaja Purnama. 
 
Kemudian JawaPos.com mengklarifikasi dan mencabut pemberitaan tersebut serta menyampaikan permintaan maaf atas pemberitaan tersebut. 
 
“Yang kami laporkan ada postingan Pak FH (Fahri Hamzah) di Twitter yang sampai hari ini tidak dihapus. Padahal sudah dihapus dari media pemilik berita dan sudah meminta maaf tetapi tetap saja pemilik akun FH tetap mempertahankan dan membenarkan berita itu, padahal faktanya berita itu hoax. Posisinya juga sama FZ (Fadli Zon) kami laporkan karena me-retweet,” kata Zakir di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Senin (12/3).
 
Dalam akun twitter @Fahrihamzah tertulis “Dari web resmi @jawapos menemukan bahwa ketua MCA adalah Ahoker. Jadi maling teriak maling dan ngaku Muslim segala. Ayok @DivHumas_Polri selesaikan barang ini. Jangan mau merusak nama Polri dengan menyerang identitas agama.”
 
Sementara akun @fadlizon menulis “Kesalahan rezim ini tak mengerti sejarah termasuk peran umat Islam yang sering disudutkan. Terakhir ini soal labeling “MCA” MUSLIM Cyber Army.”
Lihat juga: Menyoal Kelahiran MCA dan Kiprahnya Menebar Hoax
 
Menurut Zakir kedua akun tersebut seharusnya juga memberikan klarifikasi usai JawaPos.com menyatakan permintaan maaf soal pemberitaan tersebut.
 
“Kami juga minta itu kenapa masih dipertahankan postingan itu tapi karena tidak ada klarifikasi makanya kami laporkan itu. Karena kita tahu berita itu hoaks, dasarnya sudah ada permintaan maaf dari media yang bersangkutan dan ada klarifikasi tertulis melalui media yang bersangkutan. Jadi saya pikir ketika berita itu dipertahankan berarti orang itu menyebarkan hoaks, makanya kami laporkan,” tuturnya. 
 
Rizki sebagai pelapor menambahkan pihaknya menyayangkan unggahan kedua orang tersebut yang berstatus sebagai pejabat tinggi negara. “Yang amat kita sayangkan posisi FH dan FZ yang pejabat tetap mempertahankan berita hoaks,” tuturnya. 
 
“Kita tidak ingin kritik yang dibangun atas dasar sentimen SARA dan agama karena kita ingin mendidik masyarakat agar tidak sembarang menyebarkan hoaks apalagi yang kita duga ini dilakukan oleh pejabat tinggi negara,” kata Zakir. 
 
(Sumber: CNN)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed