by

Satir Abis, Ente, Bib!

Oleh: Denny Siregar
 

Saya dikirimi video Habib Rizik marah-marah di dalam gedung KPK dan juga waktu orasi di depan gedung. Dan saya diminta tanggapannya tentang itu.

Loh, memang tugasnya habib Rizik begitu, kenapa heran ?

Sebagai seorang habib dari FPI, ia harus marah2 karena kan ia mengusung Islam yang marah. Coba baca singkatan FPI, Front Pemarah Islam. Nah.. Jadi harus paham dong, kalau si habib terus marah-marah sepanjang waktu. Bahkan kalau sedang ngupil aja marah-marah.. “Elu itu kecil, nyempil, susah banget mau disuntil.. Nantang gua lu ? Gua panggilan anggota buat nyodok-nyodok lu baru tau rasa..” Lha bib, kan bonyok hidungnya habib kalau disodok puluhan anggota ?

Kenapa habib Rizik marah2 ?

Ya, itu resiko keberatan gelar. Gelar habib itu gak main2, itu berarti orang berilmu dan yang menyandang itu biasanya keturunan Nabi Muhammad. Saking beratnya gelar itu, tidak semua orang bisa memikulnya. Penyandang gelar itu wajib hukumnya mengikuti perilaku datuknya yang penuh ahlak.

Kalau tidak kuat bisa selalu marah2, dan semakin tidak kuat, bisa ada 2 kondisi, stroke atau gila. Jadi, tolong di pahami dong kalau beliau marah-marah, belum tentu kita juga mampu menyandang gelar yang berat itu. Kita sebenarnya harus kasihan kepada beliau drpd selalu menyorotinya. Seandainya dia orang yang biasa-biasa aja kayak kita, tentu dia akan ketawa-ketawa dan main petak umpet sembunyi di tong minyak tanpa beban.

Lalu kenapa habib Rizik merasa bisa menekan KPK ?

Ya, itu karena kebanyakan anggota. Sekali lagi tolong dipahami posisi beliau sebagai pemimpin FPI. Karena anggotanya banyak, orang memang cenderung merasa menjadi berkuasa. Ini sebenarnya masalah kejiwaan saja. Coba anggotanya 2 orang, paling beliau hanya bisa menekan KUA.

Polisi dah tau situasi ini, itulah kenapa mereka membiarkannya saja. Mereka menangis sebenarnya melihat kondisi habib. Usia 50 itu memang manusia berada pada kondisi krisis paruh baya. Harus teriak, supaya di dengar. Lagian, polisi2 yang menjaga di gedung KPK juga masih muda-muda. Mereka menikmati setiap alunan suara Habib Rizik yang serak-serak basah, sekaligus membayangkan sedang menonton konser Sepultura. “Panca-gila atau Pancasila ???” Kata si Habib. “Gilaaa.. ” Dan Habib pun tersenyum puas karena ada yang mendengarkannya, padahal orang sedang berteriak untuknya.

Seru memang nonton video itu, kalah seru Vivid Entertainment yang cuman ah uh ah.. Standart aja.

Yang seru ketika habib teriak dalam orasinya bahwa pak Wiranto Ketum Hanura sebagai penjilat pantat cina, karena mendukung Ahok. Hahaha, habib ini selera humornya tinggi sekali. Sumpah, kalau tidak paham maksudnya pasti marah, apalagi mereka yg keturunan cina.

Padahal maksud habib, sesungguhnya kita ini semua penjilat pantat. Kalau bos kita sunda, kita menjilat pantat sunda. Kalau ada yg kita suka orang batak, kita menjilati pantat batak. Dan sudah pasti, anggota-anggota FPI semuanya penjilat pantat arab, lha wong habib orang arab. Jadi, inilah yg dimaksud habib Rizik, bahwa kita adalah bhinneka tunggal ika.

Satirrrr habiss ente, bib… Hanya orang cerdas yg bisa memahami. Hahaha. Gelak sampe kopi tumpah.

Dan teriakan habib, bahwa pemimpin harus muslim itu sebenarnya sebuah dorongan semangat kepada yg muslim. “Hoii, kalian yang muslim ! Tirulah Ahok, kalau kalian ingin jadi pemimpin yg benar, jangan modal santun doang tapi korupsi !!” Sungguh, pesan luar biasa dari habib Rizik kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Sekali lagi, hanya orang cerdas yang bisa menangkap pesannya.

Makin hormat rasanya ane bib kepada antum. Harus angkat sorban nih kayanya. Sayang gada sorban, jadi angkat kopi ajalah… Semoga habib sehat selalu dan dijauhkan Tuhan dr penyakit stroke.

Seruputtt dulu, bib… Salam fentung sedunia.

NB : Bib maaf, bib… Ini dapat pesan dari orang rumah. Mereka ketemu gamis habib sedang dijemur karena masih basah, tapi sprei rumah hilang. Habib apa ga salah pakai ?

 

(Sumber: Facebook Denny Siregar)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed