by

Salah Kaprah Lone Wolf

Nah, dalam melaksanakan sebuah strategi operasi, memakai satu kelompok/tim atau satu orang itu punya keunggulan dan kelemahan masing-masing. Aksi teror yang melibatkan satu tim tentu membutuhkan rencana operasi dan dukungan logistik yang lebih besar, sebaliknya, menggerakan satu orang akan jauh lebih mudah – dalam hal perencanaan, juga lebih murah dan ‘investasinya’ pun lebih sedikit. 

Jadi, kalau sebuah kelompok atau organisasi teror menggerakkan satu tim atau sel maka resiko terungkapnya sel tersebut akan lebih tinggi, dan untuk menyiapkan sel sejenis juga butuh waktu yang panjang. Itulah kenapa organisasi teror seperti Jamaah Islamiyah hanya akan menggerakkan sel-sel mereka jika mereka benar-benar yakin bahwa aksi teror yang mereka lakukan benar-benar ‘worth the investment’. 

Kalau aksi teror adalah investasi kelompok teror dalam melancarkan aksinya maka memanfaatkan pelaku perseorangan adalah investasi yang murah, walau dengan resiko kegagalan yang lebih tinggi, tapi tetap berkontribusi pada tujuan utama kelompok dimaksud, yaitu memperkuat ideologi, mendapatkan dukungan baik pengaruh maupun dana, dan menunjukkan eksistensinya. 

Nah, dalam konteks taktik maka seharusnya kita tidak mengenal atau memakai istilah ‘Lone Wolf’ dalam menyikapi aksi teror yang dilakukan oleh pelaku tunggal karena pelaku tunggal adalah orang yang dipakai dan digerakan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, di mana aksinya akan berkontribusi pada tujuan dari kelompok atau organisasi yang dipercayainya, yaitu tujuan ideologis maupun tujuan politis.

Tentunya adalah tugas dari aparat keamanan untuk membuktikan hubungan antara pelaku aksi teror, baik kelompok atau tunggal dengan organisasi teror yang ada di Indonesia atau yang punya pengaruh infiltrasi paham sampai di Indonesia, tapi dalam kasus-kasus pelaku tunggal aksi teror, jelas terlihat bahwa pelaku punya hubungan dengan kelompok teror yang ada di Indonesia. 

Jadi, seseorang tidak akan bangun pagi-pagi terus langsung memutuskan untuk akan membunuh orang atau akan mencoba membunuh orang. Ada proses, ada interaksi, ada ideologi yang dipercaya, atau figur yang diyakini mampu merepresentasi kebutuhannya, dan ada perintah aksi yang dipercayai merupakan perintah tertinggi untuk mengorbankan dirinya (ultimate sacrifice) demi mencapai tujuan dari kelompoknya. 

Everything is connected.

Sumber : Status Facebook Alto L

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed