by

Saat Tepat Berangus Radikalisme

Ini disebabkan karena kita tidak mempunyai sistem yang mencegah orang jahat mempunyai kuasa menindas, menguasai dan memperdaya orang baik. Akibatnya kita menyaksikan betapa orang jahat menggunakan orang baik untuk melaksanakan hajatnya.

Betapa sekarang ini kita melihat jiwa-jiwa yang sakit diberi wewenang untuk mewarnai negeri ini. Betapa jiwa-jiwa yang sakit menunjukkan perilaku kebinatangan mereka. Mengobarkan semangat menyakiti dan membunuh.

Dan kita akan hidup bersama mereka selepas personal yang kita harapkan bisa membuat hidup kita lebih baik , tidak menjabat lagi.

Akhirnya kita selalu berada di persimpangan jalan yang ramai dan berbahaya. Kita harus ekstra hati-hati menyeberang jalan itu, termasuk jika lampu lalu lintas sedang merah sekalipun. Karena selalu ada saja orang gila dan sok kuasa menerobos dan kita menjadi korbannya. Ini karena tidak ada sistem yang mengatur keselamatan kita dan membuat orang patuh total untuk berhenti jika lampu sedang merah.

Itulah realita hidup di Indonesia. Kita tidak punya sistem kuat dan mengakar yang menjamin setiap permasalahan selalu ada jalan yang legal dan konstitusional.

Selama tidak ada sistem kenegaraan dan perundangan yang kuat, mustahil kita bisa menyelesaikan masalah radikalisme.

Dan selama itu pula kita melihat kebijakan pemadam kebakaran akan selalu digunakan. Memadamkan di satu sisi tapi mengobarkan api ditempat lain.

Realita ini yang mesti kita sadari. Bahwa pada akhirnya kita cuma bisa berjuang seadanya. Karena kita akhirnya harus mengurus diri kita sendiri. Agar kita tidak ditabrak dan menjadi korban lemahnya sistem yang dimiliki negara ini.

And this is the time..

Untuk menyadari realita yang pahit ini..

Apa boleh buat..

Kita cuma miris dan mimpi ketika melihat tiga poster ini.

Sumber : Status Facebook Budi Setiawan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed