Saya begitu terpesona. Saat itu semua cerita yang saya dengar bisik2 itu menjadi riil. Hanya Pak Herry Zudiyanto (walikota Jogja 2002-2012) yang saat itu menjadi patokan saya terhadap pejabat yang BEKERJA. Saya tambahin satu lagi. JOKOWI
Entahlah..
Saya bahkan waktu itu berharap dia melangkah lebh tinggi. Gubernur Jateng misalnya. Tahun 2009, media mulai menyorotnya. Saat majalah Tempo memilihnya sebagai “tokoh tahun ini”. Saat juga berita pemindahan ratusan PKL dilakukannya dengan pawai meriah. Lalu 2010 Jokowi mendapat Bung Hatta Anti Corruption Award.
Takdir membawanya menjadi Presiden.
Saya bangga pernah membantunya dalam kampanye pilpres. Dalam sebuah kesempatan ngumpul dengan para piyik pembantu umum, saya katakan, “Pak, saya salah satu yang nyempil di belakang saat bapak menjamu para pelaku usaha di Solo beberapa tahun lalu. Njenengan konsisten”
4 tahun penuh kerja keras. Banyak yang belum selesai. Kekurangan juga masih banyak. Tapi masyarakat tahu bahwa njenengan serius bekerja. Dan nampak sekali KONSISTEN. Keluarga tak boleh terlibat dalam kerja kerja negara. Jokowi juga melepas bisnisnya ke tangan keluarganya. Ndka boleh ikut tender. Sesuatu yang masih jarang didapati di lingkungan pejabat tinggi
Sehat selalu, Pakdhe
Dari rakyatmu, pelaku usaha, remaja 30an tahun
Sumber : Status Facebook Damar Wicaksono
Comment