by

Runtuhnya NU, Runtuhnya Pancasila?

BS bahkan mengatakan bahwa NU masih sulit atau belum mampu menandingi inovasi teknologi dan sosial para aktivis khilafah dan hijrah. Dalam hal ini saya menyebutnya sebagai kemampuan untuk melakukan optimalisasi dakwah digital. Sebagaimana telah saya tulis di dalam berbagai catatan harian sebelumnya, sudah saatnya kita berbenah. Sebab kalau tidak, bukan sesuatu yang mustahil jika NU dan Pancasila akan runtuh. Bukan hancur (berkeping-keping) ya tetapi runtuh (secara perlahan). Keruntuhan itu ditandai dengan tidak efektifnya pesan-pesan sosial-keagamaan terhadap kehidupan masyarakat menengah kota maupun Desa.

Upaya ke arah optimalisasi dakwah digital bukan tidak pernah ada, hanya saja kendalanya adalah masih terlalu santai–cenderung asyik sendiri dan terjebak zona nyaman–, berjalan sendiri-sendiri, kurang mampu memanajemen konflik, mudah terjadi keributan internal dan meminjam istilah BS, tidak punya “konsep berbagi rezeki” yang adil. Yang ada aji mumpung, kemaruk, koruptif, merasa superior, main hantam yang berbeda dan akhirnya membuat garapan dakwah kita semakin tidak jelas. Bahkan banyak di antara kita yang tidak mengakui kelemahan, tidak mau berbenah dan terlalu banyak alasan.

Wallaahu a’lam

Sumber : Status Facebook Mamang M Haerudin (Aa)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed