Pada pukul 14.31 , keluar cuitan dari Pak RR:
“Mohon maaf terjadi kesalahan. Yield 11,625% adalah surat utang lama RI. Bukan rencana surat utang baru.”
Akhirnya Pak RR mengakui bahwa pernyataannya menyesatkan. Cuitan dan status FB yang ditulis sebelumnya juga dihapus.
Jadi yang sebenarnya ngawur adalah pernyataan RR, tapi yang dituduh Menkeu dan juga mengatasnamakan rakyat yang terbebani. Rakyat yang mana?
Ada baiknya Pak RR membaca secara perlahan-lahan dan memahami dengan bijak sebelum menyebarkan suatu informasi. Apalagi dengan mengatasnamakan rakyat.
Kami di Kementerian Keuangan Republik Indonesia senantiasa bekerja secara profesional dalam menjaga keuangan negara.
Sumber : Status Facebook Nufransa Wira Sakti
Comment