by

Reuni 212 Hanya Kegiatan Politik Murni Bukan Kegiatan Keagamaan

HTI PASTI AKAN MEMBONCENG. Ini suatu keniscayaan sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Pendukung utama kelompok aksi 212 adalah kelompok-kelompok yang masih berhalusinasi ingin menjadikan Indonesia bagian dari kekhilafahan dunia. Meskipun secara formal HTI sudah dibubarkan, orang-orang eks HTI masih sangat eksis dimana-mana. Apalagi ide mereka juga mendapat angin segar dukungan dari FPI dan kelompok-kelompok radikal lainnya. Dan mereka semakin merasa di atas angin karena mereka juga melakukan permufakatan jahat ‘mutualism symbiosis’ (kerjasama saling menguntungkan) dengan para politikus busuk yang pragmatis ingin berkuasa. Namun nanti perkiraan saya mereka akan bermain tidak bodoh seperti biasanya. Mereka pasti melarang simpatisannya membawa bendera HTI atau ISIS. Kita lihat saja nanti.

Sekarang tinggal intelijen negara yang bekerja. Apakah perkiraan saya benar adanya ?

Bagaimana kita harus bersikap ?
Kalau menurut saya, biarkan saja mereka. Saya yakin kuantitas massanya tidak akan sebesar 2 tahun yang lalu. Saya yakin tidak akan terjadi mobilisasi massa besar-besaran khususnya dari Jawa Barat dan Banten. Selain sudah banyak yang berpindah ke lain hati ke kubu Jokowi-Ma’ruf Amin dan tidak dukungan dari MUI Jawa Barat dan FUB, kubu Prabowo Sandi saat ini juga lagi megap-megap penyediaan dana logistiknya. Jadi secara rasional dana kampanye mereka yang cekak itu tidak akan mungkin dicurahkan pada kegiatan yang ada kemungkinan akan tersapu oleh hujan.

Jadi sekali lagi biarkan saja. Karena semakin kita lawan mereka, perlawanan mereka akan semakin mengeras dan membesar. Dan gerakan mereka akan semakin menjadi ‘spotlite’ pemberitaan media. Harus kita sadari bahwa secara konstitusional kegiatan mereka dijamin UU. Namun kalau ada penyimpangan, biarkan aparat hukum yang bekerja.

Saya juga tidak sependapat dengan akan adanya aksi tandingan yang akan dilakukan Kapitra Ampera dkk. Selain berpotensi menimbulkan gesekan horizontal, juga akan berpotensi menjadi pencitraan negatif bagi ke
Jokowi. Jadi biarkan saja alumni abal-abal itu bereuforia. Anggap saja itu kampanye Prabowo Sandi sambil bagi-bagi nasi bungkus ala kadarnya kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Bagi kaum pinggiran, kegiatan berwisata ke Monas itu suatu kemewahan lho. Jangan diledek, karena hanya itu kemampuan mereka.

Lalu ada yang bilang, betulkah reuni 212 terkontaminasi juru kampanye Prabowo Sandi ? Jawabannya : TIDAK BETUL !!! Bagaimana dikatakan terkontaminasi, wong itu memang termasuk dalam agenda mereka kok. Disamping itu mereka kan satu kubu, bagaimana mau terkontaminasi ?

So, masih ngotot bahwa Reuni 212 hanya kegiatan keagamaan, Dul ? Preeeettt…….
Dosa kalian numpuk-numpuk lho. Sudah ngajak Gusti Allah berkampanye, masih pake bohong juga …… duuuuh Gusti Pangeran, ampuni kebodohan mereka !!!

Salam SATU Indonesia,
Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed