by

Resiko Status Viral Medsos

Duhai cukup, sudahilah, teman. Kehidupan kita di dunia nyata jauh lebih berharga daripada itu semua. Rasa aman dan ketenangan jiwa kita melepas anak-anak keluar rumah tak bisa ditukar dengan apapun.

Cukup sudah jadi alas kaki para politisi yang kalau sudah dapat jabatan seringnya ingkar janji. Kita toh tak pernah benar-benar tau mana yang benar, mana yang salah dari mereka.

Sudahlah kalau jatah kita cuman jadi rakyat jelata, tak perlu terlalu jauh terbawa arus perang urat saraf politik di sosmed ini. Kecuali kalo kamu memang yakin punya beking pengaruh yang juga cukup besar. Kamu punya kawan-kawan orang berpengaruh, silahkan saja. Sepertinya memang yang jadi sasaran kasus-kasus pressure seperti ini adalah mereka yang lemah dan tak punya beking apa-apa. Sudahi saja. Tak sebanding dengan resiko yang bisa kita terima.

Entahlah. Mungkin saya yang terlampau imbas imbis, penakut, jirih, plus apatis terhadap perilaku2 politisi negri ini. Saya cuma mengingatkan. Bahkan meski saya bukan korbannya, teror2 elektronik itu seperti tak bisa hilang dari benak saya hingga saat ini.

Tambahan
Efek memilih unfollow atau unfriend atau blokir friendlist yang berseberangan pemikiran dengan kita rasanya besar. Karena akan membuat kita tidak bisa melihat berita atau isu yang dikembangkan pihak lain. Yakinlah kebenaran itu bukan milik kita saja. Sombong namanya kalau kita selalu merasa benar dan orang lain tampak selalu salah. Jangan jadikan pilihan politik sebagai pertimbangan dalam menyeleksi teman. Berbeda kubu itu tidak apa-apa. Yang penting jaga adab bersosial media. Tidak menyebar fitnah, tidak menghasut, tidak marah sambil memaki orang lain, tidak menghina, tidak mengejek orang lain apalagi menyerang sisi personalnya.

Sumber : Status Facebook Nia Perdhani

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed