by

Rabun Akut Telkomsel dan Indosat

Karena itu, kedepan, selain menindak tegas manager menengah itu –dan ini kewajiban–, Telkomsel hendaknya mengangkat pakar dari NU dan Muhammadiyah sebagai komisaris independen. Demikian juga Indosat.

Tujuannya adalah untuk mengawasi aneka konten Islam yang dijajakan Telkomsel dan Indosat termasuk menjegal paham radikal meresap dalam di sumber daya manusianya.

Komisaris independen ini juga akan menjadi saringan pertama , calon-calon penceramah yang dipanggil Telkomsel dan Indosat. Entah mengisi tausiyah internal atau kegiatan bisnis komersial. Malahan bisa menjadi sumber bagi masuknya ulama-ulama mumpuni yang menyebarkan Islam yang damai rahmatan lil alamin. Percayalah, Muslim Indonesia merindukan syiar Islam yang sejuk ditengah kesumpekan yang sengaja diciptakan penceramah radikal.Dan itu juga berarti uang bagi Anda sekalian…

Selain itu, kehadiran para pakar dari NU dan Muhammadiyah bisa menjadi semacam pagar bagi Telkomsel dan Indosat menangkal paham radikal baik yang dianut para karyawannya ataupun dalam menjaga kemurnian konten Islam.

Bahkan bukan tidak mungkin karyawan Telkomsel dan Indosat yang terlanjur terpapar paham radikal bisa insyaf dan sadar betapa tausiyah penceramah dobol selama ini telah membilas sebagian otaknya.

Kita tunggu langkah Telkomsel dan Indosat selanjutnya, jangan sampai kena boikot para pelanggannya. Yang tidak segan-segan melempar SIM Cardnya ke combetan tapi masih pakai nomor lama untuk wosapan. Sementara sambungan telepon dan paket data pakai provider lain.

Mau pelanggan kalian pindah ke XL, Smartfren dsb?

Sumber : Status Facebook Budi Setiawan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed