by

Psikologi Anies

Maka konsekuensi yang lahir tak terlalu diperhatikannya. Maksudnya : jika Ahok melahirkan banyak “mahakarya” selama selama menjadi gubernur, maka Anies melahirkan berbagai “minikarya” sebagai antitesisnya. Ia tak ambik ousing dengam hal itu. Dan itu haknya.

Persoalan timbul ketika sampai pada kewajiban moral (moral obligation) seorang pejabat publik. Ingat, semua hasil karyanya bukanlah untuk dirinya sendiri, melainkan untuk warga / rakyat. Bergunakah, bermaknakah bagi rakyat ?

Jika tidak, maka dia melupakan kewajiban moralnya. Dia hanya bermain dengan egonya sendiri, memuaskannya, dan selesai sampai di sana.

Nampaknya, begitulah “psikologi Anies” bekerja….

Sumber : Status Facebook Herry Tjahjono

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed