by

Provokasi Pasar Dibuka Masjid Ditutup

Oleh : Munawar Khalil

Ada kemungkinan Indonesia menyusul India, negara berpenduduk terbesar kedua di dunia yang lumpuh karena serangan covid-19. Penyebabnya ada hampir 3 kesamaan Indonesia dengan India. Yaitu, jumlah penduduk yang fantastis, rendahnya literasi, yang dilawankan dengan tingkat religiusitas yang tinggi.

Jumlah penduduk yang banyak adalah salah satu faktor determinan yang membuat kita itu agak susah diatur. Hal ini dikarenakan minimnya informasi tentang pengetahuan akan sains dan medis, diperparah lagi dengan tingkat religiusitas tinggi yang mempengaruhi kesadaran bahwa virus yang tidak kelihatan ini adalah konspirasi yang menyudutkan umat dan menghalangi aktifitas ibadah.

Ketika pandemi ini menghantam seluruh dunia, secara tidak sadar agama juga mulai banyak disudutkan dan dipertanyakan perannya. Kenapa? Karena ketika sains berlomba mencari jalan keluar dengan obat dan vaksin, pemuka agama yang banyak pengikutnya dan tidak kompeten terhadap sains justru juga berlomba berkoar mempengaruhi umatnya mematahkan regulasi sains. Kami yang berada dalam lingkup kepengurusan ormas agama yang menaungi beberapa masjid, lembaga pendidikan, dan amal usaha paham betul bagaimana informasi-informasi syubhat bahkan maudhu’ yang tidak percaya virus ini ada, selalu berseliweran masuk di group-group WA organisasi.

Isinya pesan-pesan dari yang halus sampai terang-terangan tentang penolakan terhadap pandemi, vaksin, dan obat. Termasuk untuk mengendurkan protokol kesehatan karena syari’at merapatkan shaf dalam shalat tidak terpenuhi. Bahkan ketika dulu awalnya masjid ditutup, kami pengurus juga ditekan dengan berbagai dalil karena dianggap menghalangi umat untuk beribadah. Padahal jelas-jelas ada tuntunan yang harus kami taati dari Pimpinan Pusat.

Hal-hal seperti ini terus menerus dikampanyekan bahkan diprovokasi oleh sebagian orang yang tidak sadar justru mereka sedang memperburuk citra agama yang awalnya tadi dianggap tidak berfungsi saat pandemi, naik level menjadi salah satu penghalang untuk kita cepat keluar dari situasi gawat ini.

Durasi pandemi yang terlalu lama, menjadi salah satu pemicu membuat orang-orang kehilangan akal sehat. Apalagi bagi yang beranggapan jika sains dan ilmu pengetahuan merupakan pengganjal dominan yang membuat agama terdegradasi.

Yang seperti ini ada dan banyak kok. Dan parahnya mereka menjadi role model. Bahkan ada salah satu ustadz yang terkenal penghafal Al Qur’an yang ingatannya terhadap letak, halaman, titik, dan sudut ayat, juga ikut mempromosikan salah satu obat covid yang ia katakan berasal dari hasil risetnya sendiri selama 6 bulan, dan 100% menyembuhkan. Umat percaya saja, padahal ia bicara sama sekali di luar tataran keilmuannya.

Negara-negara maju dengan tingkat religiusitas rendah, sudah mulai melepaskan masker dan hampir mau say to good bye kepada covid. Kita malah mau say to good bye sama akal sehat

Sumber : Status Facebook Munawar Khalil

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Berpikirlah dari sisi Musuh Bangsa Indonesia, nanti akan ketahuan Sikap, tindakan dan kemauan mereka. Walaupun dia warga negara Indonesia, tak ingin pemerintah berhasil menangani Pandemi covid 19, tak ingin pemerintah berhasil keluar dari resensi ekonomi. Kelemahan Indonesia, kemungkinan kemenangan mereka semakin tinggi..

News Feed