by

Propaganda dan Kebohongan; Awas Bahaya Laten Orde Baru

 
 
Pada awalnya adalah propagare,bahasa Latin untuk kata propaganda ini, mempunyai arti ‘cara tukang kebun untuk menyemaikan tunas tanaman ke dalam tanah/lahan untuk memproduksi tanaman baru yang nantinya akan tumbuh sendiri’. Dari kata pengertian itulah kemudian digunakan Gereja Katolik Roma, yang diadopsi secara sosiologis dalam arti penyebaran ide-ide atau doktrin agama dalam masyarakat secara terstruktur dan terencana.
 
Propaganda adalah rangkaian pesan yang bertujuan memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi liyan.
 
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun menyesatkan. Umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan, yang menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
 
Sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi. Memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda. Setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara, mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
 
Jozef Goebbels, Menteri Propaganda Nazi di zaman Hitler, mengatakan: “Sebarkan kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya.”
 
Nah, jika hari-hari ini dan hari-hari mendatang medsos Anda banyak disusupi kabar bohong, bukan mereka tak tahu, tetapi memang merancangnya demikian. Demikian juga tentang ajakan nonton film Penumpasan Pengkhianatan G30s/PKI oleh berbagai pihak.
 
Siapa yang berbohong? Bisa dilihat dari apa ajakannya. Kalau ngajak maem tongseng, dan ngejelek-jelekin sayuran, mungkin dari kubu pemangsa segala. Kalau dari kubu vegetarian, mungkin dia akan bikin hoax bahwa kambing binatang terkutuk, maka pilihlah sayur! Dan seterusnya.
 
Awas, bahaya latent Orde Baru.
 
(Sumber: Facebook SUnardian Wirodono)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed