by

Prabowo Sebut Tahun 2030 Indonesia Bubar

 

Dalam caption video yang diunggah pada 19 Maret 2019 itu, pun dituliskan bahwa sudah berkali-kali Prabowo Subianto mengingatkan, bahwa negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia. Bahwa mereka, para elit, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia berteriak kelaparan, para ibu berteriak susahnya akses kesehatan yang layak, mahalnya pendidikan yang bermutu. Pantaskah mereka dipilih kembali? Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi nusantara?

“Mari kita pertahankan momentum peperangan melawan koruptor dan komprador. Koruptor adalah mereka yang mengambil apa yang sudah menjadi uang rakyat untuk perut sendiri. Komprador adalah mereka yang membantu menjarah, atau membiarkan penjarahan serta pengiriman kekayaan alam nusantara ke luar negeri – Prabowo Subianto,” tulis admin akun Partai Gerindra yang dukutip Okezone.

 

Berikut isi pidato Prabowo yang diunggah di Facebook:

Saudara-saudara!

 Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi, tahun 2030.

Bung!

 Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!

Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.

 

Atas pernyataan sang Ketua Umum itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pernyataan Prabowo soal adanya kajian dari pihak asing yang menyatakan Indonesia tidak akan ada lagi pada 2030 merupakan peringatan pemerintah untuk memperbaiki diri.

“Itu namanya warning. Kami ingin Indonesia lebih dari 1.000 tahun, kalau perlu sampai kiamat. Tetapi kalau cara memimpin Indonesia seperti sekarang ya bisa kacau,” ujar Fadli Zon.

Sementara, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani Prabowo selalu melakukan wacana intelektual dengan berbagai literatur hukum.Ia juga menjelaskan bahwa perlunya menjaga persatuan dan kesatuan.

“Perlunya kita menjaga persatuan, perlunya kita mengamalkan Pancasila, perlunya kita menjaga keadilan sosial, perlunya kita tetap memberikan perhatian kepada yang lemah,” kata Muzani.

(Sumber: Okezone.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed