by

Prabowo, Isu Penganiayaan Ratna Sarumpaet dan Skenario Kampanye Hitam Yang Gagal Total

Skenario Yang Gagal Total
Rasanya tidak mungkin kalau Prabowo tidak tahu kalau penganiayaan Ratna Sarumpaet adalah hoax yang segaja di sebarkan untuk menuding pemerintah tidak bisa memberikan rasa aman kepada warganya yang suka mengkritiknya. Meskipun akhirnya Ratna Sarumpaet sudah mengatakan kalau penganiayaan terhadapnya hoax belaka dan ia minta maaf kepada Prabowo.  Apa alasannya? Ya, karena Prabowo  pasti tidak begitu bodoh mau percaya dengan narasumber yang mengatakan soal isu penganiayaan tersebut. Masak sih sekelas Prabowo mau-maunya ketipu lagi setelah dulu ditipu ia memenangkan Pilpres 2014. Sudah terlanjur sujud syukur dan berkaor-kaor ia memang versi hitung cepat, ternyata di bohongi.

Artinya patut di duga jika Prabowo sudah tahu skenario  penganiayaan Ratna Sarumpaet tersebut, meskipun bisa jadi bukan ia yang punya gagasan itu. Ia mengiyakan saja bisikan dari tim suksesnya dan mau berperan untuk mengelar konferensi pers yang sekilas ungkapan keprihatinan terhadap kasus penganiayaan tersebut, tetapi sejatinya ia menuding pemerintah tidak becus memberikan keamanan bagi warganya. Ia dan timnya berusaha menciptakan opini negative terhadap pemerintah. 
Polisi yang sejak awal mencurigai kasus tersebut (karena orang seperti Ratna Sarumpaet jika benar dianiaya kok tidak lapor polisi-ini sangat aneh) bergerak cepat melakukan penyelidikan. Dan nyatanya berdasakan bukti-bukti hasil investigasi, Penganiayaan Ratna Sarumpaet adalah bohong belaka. Dari informasi kalau Ratna dianiaya setelah mengikuti  konferensi internasional itu sudah dibantah polisi karena tidak ada acara tersebut di Bandung plus pada hari terjadinya penganiayaan ternyata Ratna tidak diBandung tetapi pada tanggal 21 September  Ratna ada di RS Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta. Pun masih banyak fakta lain yang diungkap polisi dan secara nyata menunjukkan bahwa penganiayaan Ratna Sarumpaet adalah  dusta belaka.

Kualitas Capres Prabowo Subianto ternyata hanya sebatas itu, sangat memalukan sekaligus menjijikkan. Hanya demi ambisi politik ia melakukan perbuatan nista ikut mengiyakan, menyebarkan hoax yang mendiskritkan pemerintah, apalagi di tengah situasi duka nasional karena bencana di Palu dan Donggala.

Lantas apakah anda semua masih berminat memilih capres model Prabowo ini, yang suka menyebar hoax, memfitnah dan menyebarkan keresahan di masyarakat? Maka, jadilah pemilih cerdas pada Pilpres 2019 nanti.

#jadilahpemilihcerdas
#tolakcaprespenyebarhoax
#Pilpres2019tanpahoax

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed