by

Politisi Dan Klaim

Makanya dalam beberapa kasus quick count yang angkanya perolehannya keket (selisihnya sangat kecil), misal 49 dan 51, bisa saja malah pemenangnya berbalik. Ini pernah terjadi saat Pilgub Jawa Timur tahun 2008 saat Mbak Khofifah kalah oleh Pakdhe Karwo. Padahal quick count kesannya memenangkan Mbak Khofifah. Coba baca ulasannya di sini https://www.kompasiana.com/…/54f6bd2fa33311fb598b4737/belaj…

Kasus yang mirip Pilgub Jatim juga terjadi di kota tempat lahir saya, Lumajang. Saya lupa tahunnya. Yang jelas bapaknya yang kalah akhirnya meninggal karena sakit. Waktu itu selisih perolehan suaranya sangat tipis. Nah kalau ini saya kenal penyelenggara quick countnya yang juga senior saya. Gara-gara hasilnya ‘kebalik’ itu lembaga QCnya dituntut 🙂 Padahal itu karena banyak yang tidak paham margin error.

Nggih pun, gitu aja. 
Baiknya kalau mau klaim ganteng atau cantik itu surveynya jangan ke penggemar saja. Coba survey ke hater juga supaya paham posisi diri dan untuk perbaikan diri, ya. Yang jelas, kalau mau klaim ya pakai data.

Bagi yang masih semangat koreksi Form C1 di KPU, tetap semangat ya. Kata Bang Sandi, tetap kawal pemilu.

Sugeng enjing, sederek sedoyo …
Selamat liburan

Sumber : Status Facebook Septin Puji Astuti

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed