by

Politik Khotib

Si Konyol menulis Tweet: “Astaghfirullah. Ada upaya penyesatan Akidah! Kambing yang disukai Rasul dianggap tidak baik oleh Menteri Anu. Kita sedang digiring kepada cara pandang kafir.”

Akhirnya Si Menteri, bludreg alias darah tinggi. Jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit.

Tapi Si Bonyok nulis pesan di Grup WASAP: “Mampus lo menteri Anu! Kualat! Berani-beraninya membenci Rasulullah.”

Dalam kisah khotib di mesjid tadi, MENDAGRI itu sebetulnya menerangkan bedanya Perppu Ormas yang baru ini dengan ideologi Marxisme/Komunisme yang jauh-jauh hari sudah dilarang melalui TAP MPRS No. 25 Tahun 1996 dulu.

Yang khotib tekankan malahan: “Mendagri mengatakan bahwa ideologi Komunisme dan Marxisme itu tidak bertentangan dengan UUD ’45 dan Pancasila!”

Gerilya pelintiran semacam ini kelihatannya sudah mulai gencar masuk lewat mesjid-mesjid di pinggiran-pinggiran dan perkampungan. Sasarannya memang masyarakat yang sederhana, awam dan bodoh politik.

Ini bukan dakwah agama, melainkan politik hitam yang menunggangi Agama Islam. Permainan asli para politisi radikal yang menumpang Islam. Yang pekerjaannya mempermainkan nama Allah sesuai dengan kepentingan politik mereka.

Yang penting sukses Pilkada DKI Jakarta terulang massif di seluruh Indonesia pada Pilpres 2019 nanti.

Pakai Cara Machiavellist: THE END JUSTIFY THE MEANS. Alias Tujuan Menghalalkan Cara.

Sumber : Status Facebook Iwan H Suriadikusumah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed