by

Plonga Plongo

Sarah aja dulu nyebut dia sebagai ‘primitif’. Lulus sih jadi tulang ingsinyur, tapi habis itu jobless, gak punya pekerjaan atawa penghasilan tetap, malah narik oplet.

So, Jenab dan Sarah, kalian berdua itu ngapain nguber-nguber laki-laki plonga-plongo tak bisa memberi kepastian, kenapa pula dibela-belain? Pakai bikin tim sukses segala. Tim Jenab dan Tim Sarah itu diinisasi gegap gempita buat apa coba?

Tapi . . .

Meski dikatain plonga-plongo, miskin, keturunan biasa-biasa saja, jobless, yang menarik bahwa semuanya itu memang potret asli kehidupan kita. Kita seperti bercermin di dalam kehidupan Si Doel.

Justru di dalam kebersahajaannya dia menuai sukses. Tidak muluk-muluk, tidak masuk dunia sinetron yang terlalu dibuat-buat bahkan mengada-ada. Jadi kita kayak melihat diri kita sendiri yang juga miskin, jobless, dan plonga-plongo.

Kalau pun ada yang mengada-ada, ya poligaminya itu. Itu memang mimpi indah buat para suami. Ya, benar. Buat para suami khususnya, semakin menikmati mimpinya. Mimpi indah punya dua bini gitu loh.

Biarin dah pada ngimpi indah. Abisan mana berani minta ijin ke istri untuk kawin lagi. Salah-salah buatannya palang pintu bisa pindah ke jidat.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed