by

Pilkada dan Covid 19

Dengan analogi yang sama. Pilkada seharusnya bisa dijalankan seperti kami di IPB yang menggerakkan puluhan ribu orang dan ribuan tatap muka, setiap jamnya. Semua terjadi dalam senyap. Sepi tak ada kerumunan. Namun, semua sibuk di ruang zoom dan pertemuan virtual.
Sekali lagi, pilkada mestinya bisa belajar pada kami di PTN yang menjalankan ribuan orang secara senyap di darat tetapi “sangat heboh” tiap saat di ruang maya. Suasana sangat “hiruk-pikuk” saat puluhan ribu orang keluar masuk ruang-ruang zoom yang meninggalkan debat, diskusi dan komunikasi yang sangat hangat bahkan panas. Tetapi, semua itu tetap sepi-senyap di ruang nyata.
Kampus, bahkan kini selalu kosong selama pandemi. Semua sepi dan senyap…covid 19 tak diberi peluang masuk kampus.
Yg penting tujuan tercapai (walau tak seideal masa normal) di bawah tekanan pandemi. Jadi, jangan dibunuh esensinya, tetapi berpikirlah untuk mengendalikan pergerakan manusianya.
Ayolah berpikir keraslah..jalankan Pilkada secara virtual. Yang penting esensi demokrasi dan tata-pemerintahannya, dijalankan. Hiruk-pikuknya dan kerumunannya dibuang & ditinggalkan.
Salam hangat

 

Sumber : Status Facebook Arya Hadi Dharmawan
 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed