by

Persekusi Lagi, Islam yang Mana?

I wish I was there. Saya akan lepas kerudung saya untuk menutupi si mbak. Dan pasang badan menghadapi orang-orang brutal itu. Hijab saya bukan pada selembar kerudung. Hijab itu ada pada sikap kita.

..lalu dimana suara mereka-mereka yang kemarin ribut dengan penistaan agama? Ini sungguh-sungguh bentuk penistaan agama di depan mata. Mana suara PKS. 212. Mana pula suara MUI. Muhammadiyah. NU.

Polisi Alhamdulillah bergerak cepat menangkap pelaku. Tapi sungguh, tidak cukup. Masyarakat yang lagi dimabuk identitas agama (bukannya laku norma agama) dan merasa bisa jadi hakim mobokrasi karena kekuatan jumlah, sungguh perlu rambu-rambu yang ketat.

1. Pemerintah perlu mendokumentasikan apa sanksi hukum pelaku-pelaku persekusi, menyebarkannya termasuk lewat RT-RW, sebagai bagian edukasi warga tentang apa itu persekusi dan apa sanksi hukum tegas tentang persekusi. Juga lewat masjid-masjid dan tokoh agama.

2. Organisasi-organisasi Islam harus mengeluarkan pernyatan sikap mereka. Menyebarkan lewat jaringan di lapangan. Memasang (lagi) standar nilai komunal bahwa persekusi, atas nama apapun terlebih atas nama agama, adalah tidak benar.

3. Kita bisa bantu dengan mengkampanyekan: no persekusi, dalam bentuk apapun.

Simpan standar moral Anda untuk Anda sendiri, tapi jangan pernah berpikir Anda punya hak menghakimi orang lain menggunakan standar moral Anda. 

Sumber : Status Facebook Chitra Retna

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed