10. Jadi kalaupun point pertama benar bhw ada kesalahan entry sampai lebih 15 jt di Situng, ini gak bisa jd bukti, karena kesalahan itu bisa terkoreksi di hitung manual pleno KPU yg sdh berjenjang itu tadi. Rumit dan ribet, tapi ini sistem utk menghindari kecurangan
11. Situng itu hanya proses transparansi dan informasi utk publik. Yg dijadikan ukuran tetap hitungan manual. Maka pakai robot apapun gak ngaruh. Sistem berjenjang penetapan suara itu lama dan melelahkan. Tapi ini cara membuktikan kevalidan hasil pemilu.
12. Maka BPN bisa aja berargumen di MK bhw saat rekapitulasi suara di Pleno KPU ada kecurangan. Saksi BPN sdh protes dg tunjukkan c1 tapi dicuekin KPU misalnya. Apa yg terjadi di pleno KPU ini yg akan dilihat bukti2nya oleh MK apa rekapitulasi itu lancar saja dan dittd saksi BPN?
13. Itu sebabnya ketika BPN mau menarik semua saksinya, justru itu akan merugikan BPN sendiri. Saat Pleno KPU itulah BPN bisa tunjukkan bukti2 kecurangan suara. Ini bisa jadi bahan mrk menggugat ke MK
14. Pleno KPU sendiri diawasi oleh Bawaslu. Jadi MK akan panggil Bawaslu dan cek berita acara pleno utk memeriksa bukti2 pihak BPN yg mendalilkan terjadi kecurangan saat penetapan suara di pleno KPU. Kalau saksi ditarik mundur maka mrk tdk bisa menunjukkan bukti kecurangan di pleno
15. Adu data itu di pleno KPU. Ini utk bukti2 di KPU. Tapi kalau saksi BPN hadir dan ttd alias menerima rekapitulasi suara di Pleno KPU, ya apa yg mau digugat ke MK? Di sini dilemanya BPN. Sekali lagi, kita bicara pembuktian hukum, bukan main asumsi saja
16. Satu hal lagi, rekapitulasi suara di pleno KPU itu bukan hanya pilpres tapi juga pileg. Maka akan aneh kalau BPN tolak hasil pilpres tapi menerima hasil pileg. Padahal DPT yg dipakai sama, nyoblos di waktu & tempat yg sama, dihitung sama-sama. Kok pilpres ditolak, pileg diterima?
17. Mari kita berhenti membodohi rakyat dg isu dan asumsi. Mari kita turut bantu jelaskan proses rekapitulasi suara di KPU dan proses pembuktian di MK itu spt apa aturan mainnya. Biar rakyat cerdas, dan tahu bahwa semua mekanisme utk memverifikasi hasil pilpres dan pileg sdh tersedia
18. Biar rakyat juga tahu kita bicara soal data bukan emosi. Ikuti mekanisme penyelesaian konflik pemilu. Jgn terjebak dg pihak yg selama ini mmg bertujuan menolak demokrasi. Jangan2 merekalah ‘setan gundul’ yg akan bertepuk tangan kalau terjadi kekacauan di negara kita. Paham kan?
Sumber : Status Facebook Nadirsyah Hosen
Comment