Oleh : Mimi Hilzah
Foto ini tak jepret mungkin hampir 10 tahun yang lalu. Seumur hidup kalau tidak salah baru dua kali dolan ke Borobudur. Ini pas momen Borobudur sedang dibersihkan. Nggak kebayang kerjanya, nggak kebayang anggarannya.
Tempat yang bagi saya sangat istimewa dan maha. Mengingat bangunan batu sedemikian luasnya dibuat secara manual oleh entah berapa banyak manusia, kayak menyindir diri ini kecil sekali. Dan relief-relief di sepanjang dinding yang kita susuri semua berisi cerita. Ribuan tahun yang lampau. Betapa menakjubkannya jejak yang mereka tinggalkan!
Saya berharap ada jalan tengah kabar soal harga masuk Borobudur yang bakal dinaikkan di angka yang cukup fantastis. Ada jalan tengah yang mana situs bersejarah ini bisa tetap dikunjungi rakyat biasa dengan kemampuan ekonomi pas-pasan tapi tidak melukai/merusak keberadaannya sebagai salah satu warisan budaya dunia plus tempat ibadah yang maha sakral bagi umat Buddha.
Tadi membaca tulisan yang mengusulkan pengunjung dibatasi untuk masuk ke area-area tertentu. Atau tarif untuk masuk di bagian tertentu dibedakan supaya orang-orang yang tidak benar berkepentingan dan berpotensi melakukan pengrusakan bisa diminimalisir. Saya cukup sepakat.
Aturan yang jelas mesti dibuat. Yang mana memang akan banyak tantangannya sebab penduduk Indonesia masih minim soal mematuhi aturan.
Kalau Borobudur bisa terawat dengan baik dan dipergunakan sebaik-baik fungsi dan manfaatnya, Indonesia bisa naik kelas. Bukan hanya sebagai negara yang banyak jumlah penduduknya berkebalikan dengan prestasinya, banyak sumber alam dan warisan budayanya tapi sayang lebih sering dieksploitasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, atau yang paling rame yel-yelnya soal apa saja, semakin receh semakin rame.
Tapi soal Indonesia benar mampu menjaga kekayaan bangsanya dengan serius dan tegas.
Peer besar tapi savage nih buat Pak Jokowi dan pasukannya di penghujung kepemimpinan. Peer kita juga, jangan cuma mau membayar harga masuk yang murah tapi tidak punya kesadaran penuh untuk menjaga dan melestarikan.
Sumber : Status Facebook Mimi Hilzah
Comment